Thursday, February 7, 2019
BELAJAR FOREX ANALISA FUNDAMENTAL
Halo, para Trader. Kali ini saya hendak berceritera berhubungan perilaku trading penulis di saat lampau. Masa pada waktu saya masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belom bisa dikatakan expert) di dunia trading forex yang penuh dengan gelora ini.
BELAJAR FOREX ANALISA FUNDAMENTAL
Penulis mengenal valuta asing di tahun 2005.
Saya menghabiskan waktu membimbing beraneka rupa macam cara analisa & trading dlm waktu lebih kurang setahun. Penulis tidak care walaupun wkt itu saya masih berstatus bagaikan tenaga sales di sebuah makelar berjangka. Bakal saya, yg signifikan belajar dulu. Cari pemakai belakangan saja. Toh waktu itu saya tidak digaji, cuma mendapatkan komisi dari transaksi pemakai saya, itu pun k'lo penulis sukses memperoleh nasabah.
Dapat ditebak, perilaku itu berbuah ceramah beserta ceramah panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun lama kelamaan bersungguh-sungguh kalau ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya melihat probabilitas lain pd diri saya, shg akhirnya pada thn 2008 beliau menganjurkan saya bakal menjadi staf pasar analyst di pialang tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri untuk transaksi trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di nggak semua bulan kesatu saya transaksi trading real account, saya merasa performa transaksi trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di tiga 31 hari pertama, penulis sukses membukukan profit berturut-turut kira-kira 30% dari kapital awal. Meskipun sudah dibagi empat, sbg fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn gede untuk saya.
BELAJAR FOREX ANALISA FUNDAMENTAL
Kepercayaan diri saya bertambah, lebih-lebih berat jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 bulanan transaksi trading itu penulis tak sudah sekalipun mengerjakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg penulis lakukan dalam 3 bln tersebut membuahkan profit.
Nahas, di Tiga Puluh hari ke-4 saya enggak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya mengumumkan diri nggak sanggup lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga k'lo ditotal tekor kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yang kudu hingga tersentuh margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan ilmu yg saya peroleh kurang lengkap. Namun nyatanya kekeliruan penulis extra dari itu. Kekeliruan pokok saya merupakan mindset yg salah dan manual berlatih yang tak tepat.
Serupa kebanyakan trader pemula, wkt itu saya amat fokus untuk menemukan hasil yang cepat beserta – pasti saja – banyak. Masa itu valuta asing digambarkan selaku salah 1 jenis pekerjaan yang menyodorkan hasil akhir yg cepat. Sampai-Sampai mungkin hingga saat ini pun mindset publik masih dengan berkaitan forex.
BELAJAR FOREX ANALISA FUNDAMENTAL
Betul bahwa pergerakan harga currency jauh lbh volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga potensi yg tercipta sebenarnya jauh lbh besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bakal menemukan cuan yg besar dlm masa tdk lama kadang-kadang membuat seorang pemain membuka transaksi yg berlebihan besar. Padahal di balik kesempatan keuntungan yg gede itu tersimpan pula ancaman yang enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat direkomendasikan bagi membendung ancaman memakai pengaturan pemakaian kapital yang tepat (mengatur total lot) dan pembatasan resiko yang sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bakal menerima untung dgn cepat membuat banyak trader melupakan ihwal yg sangat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dlm pendapat saya cuman ada “untung, untung bersama untung”. Semacam yang penulis sampaikan di atas, dlm tiga 31 hari pertama pengetahuan trading saya tak sempat menjalankan cut-loss sekalipun. Enggak tahu mematok resiko dengan stop loss. Padahal tak ada seorang pun yg dpt tahu persis ke mana price akan bergerak. Artinya, kita dapat menjumpai loss bilamana saja. Antisipasi hendak soal tersebut yaitu manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
BELAJAR FOREX ANALISA FUNDAMENTAL
Kebanyakan kepingin kontan sanggup menjalankan trading dengan langkah dengan kata lain tips-tips yang siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Saya dulu kelewat banyak menghabiskan masa bakal melatih berjenis-jenis tips-tips dgn kata lain aturan trading tanpa pakai meluangkan cukup waktu buat membimbing dasar-dasar trading. Saya lebih-lebih baru mengetahui sketsa patokan trend sehabis 2 tahun terjun ke dunia trading, yg sialnya baru penulis kenali selepas sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading lebih-lebih sebelum ia paham apa itu trend yg adalah “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya kerap menganalogikan belajar trading forex sebagaimana membimbing beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yg langsung menyandang sabuk hitam tanpa memakai cara belajar yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning beserta seterusnya, kecuali kalau ia adalah orang penting yang diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
BELAJAR FOREX ANALISA FUNDAMENTAL
Belajar trading pun demikian.
Seseorang sebenarnya membimbing pengetahuan berkenaan trading dari sumber yang kompeten & dengan aneka tips yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, ialah trend, support serta resistance. Setelah pembaca menguasai ketiga elemen tersebut, barulah bro/sis mampu melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, rancang nilai (price pattern) bersama lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan trader merupakan spontan “loncat” ke sistem dgn kata lain program trading. Padahal utk bisa menafsirkan pd status seperti apa sebuah aturan transaksi trading mampu dipergunakan atau tidak, kita usah menginterpretasikan apa yg berubah tonggak panduan trading tersebut. Nah, bakal mengetahui asas cara trading tersebut, hendak tak ingin kita harus mengerti dulu dasar-dasar trading.
