Saturday, February 16, 2019
BELAJAR FOREX TRADING EMAS
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera tentang perilaku transaksi trading penulis di saat lampau. Wkt saat penulis masih berstatus newbie (meskipun saat ini belum dapat dikatakan expert) di dunia trading forex yg penuh dgn gelora ini.
BELAJAR FOREX TRADING EMAS
Saya mengenal valuta asing di thn 2005.
Penulis menghabiskan wkt mendidik berbagai macam ragam teknik analisa bersama trading dlm waktu ekstra kurang setahun. Penulis enggak concern meskipun masa itu saya masih berstatus selaku tenaga marketing di sebuah penghubung penjual berjangka. Untuk saya, yg esensial belajar dulu. Cari pelanggan belakangan saja. Toh wkt itu penulis nggak digaji, hanya memperoleh komisi dari transaksi pengguna saya, itu pun bila penulis berhasil memperoleh nasabah.
Mampu ditebak, perilaku itu berbuah nasihat dengan nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan pasti kalau ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menonton probabilitas lain pd diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau mengusulkan penulis bakal menjadi staf pasar analyst di penghubung pedagang tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri untuk trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di tidak semua Tiga Puluh hari pertama saya trading beneran account, saya merasa performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga Tiga Puluh hari pertama, penulis sukses membukukan keuntungan berturut-turut kira-kira 30% dari kapital awal. Walau sudah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup gede buat saya.
BELAJAR FOREX TRADING EMAS
Kepercayaan diri penulis bertambah, sampai-sampai condong jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga 31 hari transaksi trading itu penulis tidak sempat sekalipun melakukan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg penulis lakukan dalam tiga bulanan tersebut membuahkan profit.
Nahas, di 30 hari ke-4 penulis enggak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya mengungkapkan diri tak mampu lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga jika ditotal loss kami “hanya” kira-kira 50% dari modal awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yang harus sampai tersentuh margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan sains yg saya peroleh kurang lengkap. Namun nyatanya kekeliruan saya lebih dari itu. Kesalahan utama penulis yakni pola pikir yang salah beserta cara belajar yg nggak tepat.
Sebagaimana kebanyakan pemain pemula, masa itu penulis berlebihan pangkal buat mendapatkan hasil akhir yg cepat dan – tentu saja – banyak. Waktu itu valuta asing digambarkan bagaikan salah satu jenis bisnis yang menyodorkan hasil yg cepat. Malahan mungkin hingga masa ini pun mindset rakyat masih dengan berkaitan forex.
BELAJAR FOREX TRADING EMAS
Betul bahwa pergerakan nilai currency jauh lbh volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga kans yang tercipta kenyataannya jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bakal memperoleh untung yang gede dalam waktu sebentar kadang-kadang membuat seorang trader membuka jual/beli yang kelewat besar. Padahal di balik prospek untung yg gede itu tersimpan pula ancaman yg nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan bagi membendung rawan melalui pengaturan penggunaan modal yg tepat (mengatur jumlah lot) dengan pembatasan rawan yg sesuai (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk memperoleh laba dengan cepat membuat byk trader melupakan soal yg sangat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yang penulis lakukan dulu. Dlm pendapat penulis hanya ada “untung, untung serta untung”. Seperti yg saya sampaikan di atas, dlm tiga 30 hari nomor satu experiance transaksi trading saya enggak pernah mengerjakan cut-loss sekalipun. Nggak sudah membendung resiko dengan stop loss. Padahal tidak ada seorang pun yg dapat tahu persis ke mana harga bakal bergerak. Artinya, kita bisa memperoleh tekor kapan saja. Antisipasi mau problem tersebut adalah manajemen resiko, yang banyak dilupakan trader.
BELAJAR FOREX TRADING EMAS
Kebanyakan mau kontan dpt melakukan trading dengan kaidah dgn kata lain aturan yg siap pakai. Itu pun dulu merupakan dosa saya.
Saya dulu betul-betul byk menghabiskan waktu bagi mengajarkan beraneka ragam tata cara dgn kata lain pola transaksi trading nggak usah meluangkan cukup waktu buat memahirkan dasar-dasar trading. Saya terlebih baru memahami rencana pijakan trend sesudah 2 thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya kenali setelah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yg berani trading bahkan sebelum ia mengerti apa itu trend yg merupakan “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis sering menganalogikan berlatih transaksi trading mata uang serupa melatih beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yg spon-tan menyandang sabuk hitam tanpa memakai operasi berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali jika ia ialah orang utama yang diangkat bagaikan anggota kehormatan perguruan tertentu.
BELAJAR FOREX TRADING EMAS
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang sewajarnya melatih sains berkaitan trading dari pangkal yang kompeten dan dgn petunjuk yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, yaitu trend, tahanan bawah serta resistance. Sesudah pembaca menguasai ketiga elemen tersebut, barulah agan dapat melanjutkan ke materi lain semacam indikator teknikal, sketsa price (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yg dilakukan pemain merupakan kontan “loncat” ke metode dgn kata lain cara trading. Padahal bakal sanggup mengetahui pada kondisi semacam apa sebuah panduan trading mampu dipergunakan dengan kata lain tidak, kita kudu mengartikan apa yg berubah patokan panduan trading tersebut. Nah, untuk mengetahui fondasi tata cara transaksi trading tersebut, kepingin nggak pengen kita usah memahami dulu dasar-dasar trading.
