Monday, February 18, 2019
ONLINE STOCK TRADING DIVIDEND REINVESTMENT
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera mengenai perilaku trading penulis di waktu lampau. Saat pada waktu saya masih berstatus newbie (meskipun waktu ini blm mampu dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yg penuh dgn gelora ini.
ONLINE STOCK TRADING DIVIDEND REINVESTMENT
Saya mengenal valuta asing di tahun 2005.
Penulis menghabiskan wkt memahirkan beraneka ragam rupa teknik studi beserta transaksi trading dalam masa extra kurang setahun. Penulis enggak care walaupun saat itu penulis masih berstatus sbg tenaga sales di sebuah penghubung pedagang berjangka. Buat saya, yg signifikan belajar dulu. Cari konsumen belakangan saja. Toh wkt itu saya tidak digaji, semata-mata menerima komisi dari jual/beli konsumen saya, itu pun jika saya berhasil memperoleh nasabah.
Dpt ditebak, perilaku itu berbuah nasehat serta nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan pasti bila ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya memandang kans lain pd diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau mengusulkan saya utk berubah staf pasar analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri bakal trading dgn modal patungan bersama 3 orang teman. Di tdk semua bln pertama saya trading beneran account, saya merasa performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 30 hari pertama, saya sukses membukukan profit berturut-turut kira-kira 30% dari modal awal. Walau sudah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cuma gede bakal saya.
ONLINE STOCK TRADING DIVIDEND REINVESTMENT
Kepercayaan diri penulis bertambah, sampai-sampai menjurus jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 bulan transaksi trading itu penulis nggak sudah sekalipun menjalani cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg saya lakukan dalam 3 31 hari tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 penulis tidak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya saya mengemukakan diri nggak bisa lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg bila ditotal kerugian kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yang wajib hingga terkena margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan ilmu yg penulis peroleh kurang lengkap. Namun nyatanya kesalahan penulis extra dari itu. Kesalahan pokok saya yaitu pola pikir yg salah & panduan berlatih yang enggak tepat.
Serupa kebanyakan pemain pemula, wkt itu saya terlampau pokok bakal memperoleh hasil akhir yang cepat bersama – tentu saja – banyak. Masa itu foreign exchange digambarkan sbg salah satu bentuk karier yg menawarkan otput yang cepat. Terlebih mungkin sampai waktu ini pun pola pikir massa masih dengan berkaitan forex.
ONLINE STOCK TRADING DIVIDEND REINVESTMENT
Betul bahwa pergerakan harga currency jauh lbh volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga potensi yg tercipta emang jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bagi mendapatkan laba yg gede dalam masa tidak lama kadang-kadang menghasilkan seorang trader membuka jual/beli yang berlebihan besar. Padahal di balik kesempatan profit yang besar itu tersimpan pula resiko yang nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat direkomendasikan bakal membelenggu bahaya menggunakan pengaturan pemanfaatan modal yang tepat (mengatur besaran lot) bersama pembatasan ancaman yg pantas (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bakal menemukan profit dgn cepat membuat banyak trader melupakan masalah yg sangat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam pendapat saya cuma ada “untung, profit serta untung”. Seperti yg penulis sampaikan di atas, dalam tiga bulan kesatu experiance transaksi trading penulis nggak sempat mengerjakan cut-loss sekalipun. Enggak tahu membelenggu ancaman dengan berhenti loss. Padahal tidak ada seorang pun yg dpt tahu persis ke mana nilai mau bergerak. Artinya, kita dpt mengalami tekor bilamana saja. Antisipasi mau ihwal tersebut ialah manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
ONLINE STOCK TRADING DIVIDEND REINVESTMENT
Kebanyakan pengen spontan mampu melakukan trading dengan bimbingan atau tips-tips yg siap pakai. Itu pun dulu ialah dosa saya.
Saya dulu betul-betul byk menghabiskan masa buat memahirkan beragam manual dengan kata lain arahan trading tanpa meluangkan cuman wkt untuk melatih dasar-dasar trading. Saya malahan baru mengartikan rencana landasan trend selepas dua thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya ketahui setelah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading bahkan sebelum ia mengerti apa itu trend yang adalah “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis kadang kala menganalogikan berlatih transaksi trading valuta asing seperti membimbing beladiri. Tidak mungkin ada seorang karateka yang langsung menyandang sabuk hitam minus melalui operasi belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali k'lo ia merupakan orang signifikan yg diangkat sebagai anggota kehormatan perguruan tertentu.
ONLINE STOCK TRADING DIVIDEND REINVESTMENT
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang sepatutnya mengarahkan sains berkaitan trading dari sumber yang kompeten dengan dgn tips-tips yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, merupakan trend, tahanan bawah dan resistance. Selepas anda menguasai ke 3 elemen tersebut, barulah anda dpt melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, tipe harga (price pattern) bersama lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan pemain merupakan telak “loncat” ke tutorial dgn kata lain teknik trading. Padahal bakal dpt menginterpretasikan pada situasi semacam apa sebuah proses trading sanggup dipergunakan dgn kata lain tidak, kita butuh mengetahui apa yg menjadi panduan proses trading tersebut. Nah, bakal menginterpretasikan patokan prosedur trading tersebut, hendak nggak hendak kita wajib menafsirkan dulu dasar-dasar trading.
