Friday, March 1, 2019
EBOOK FOREX ZDARMA
Halo, para Trader. Kali ini saya akan berceritera mengenai perilaku trading saya di waktu lampau. Masa tatkala saya masih berstatus newbie (meskipun saat ini blm dpt dikatakan expert) di dunia transaksi trading foreign exchange yg penuh dengan gelora ini.
EBOOK FOREX ZDARMA
Penulis kenalan foreign exchange di tahun 2005.
Penulis menghabiskan masa mendidik berbagai rupa ragam cara analisa dengan transaksi trading dalam wkt lebih kurang setahun. Penulis tidak care walau saat itu penulis masih berstatus sebagai tenaga pemasar di sebuah broker berjangka. Untuk saya, yg bernilai berlatih dulu. Cari pemakai belakangan saja. Toh wkt itu saya tidak digaji, cuma menemukan komisi dari jual/beli pemakai saya, itu pun kalau penulis berhasil memperoleh nasabah.
Dpt ditebak, perilaku itu berbuah ceramah beserta nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan betul-betul percaya kalo ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya memandang peluang lain pd diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau merekomendasikan penulis buat menjelma staf market analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri untuk transaksi trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di nggak semua bulan nomor satu saya transaksi trading beneran account, penulis mengira performa transaksi trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bulan pertama, saya sukses membukukan keuntungan berturut-turut sekitar 30% dari kapital awal. Walau sudah dibagi empat, sbg fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cuma gede utk saya.
EBOOK FOREX ZDARMA
Kepercayaan diri saya bertambah, malahan menjurus jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 31 hari transaksi trading itu saya enggak tahu sekalipun melaksanakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg saya lakukan dlm 3 Tiga Puluh hari tsb membuahkan profit.
Nahas, di bulan ke-4 saya tak sanggup mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya saya mendeklarasikan diri nggak mampu lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, shg kalo ditotal kerugian kami “hanya” sekitar 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan pemain yg butuh sampai terkena margin call).
Wkt itu saya menarik kesimpulan keterampilan yg saya peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kesalahan penulis extra dari itu. Kesalahan utama saya yaitu pola pikir yang salah bersama teknik berlatih yang tak tepat.
Seperti kebanyakan pemain pemula, wkt itu saya terlampau pokok utk memperoleh hasil akhir yang cepat dan – tentu saja – banyak. Masa itu mata uang digambarkan sbg salah satu tampilan karier yang menawarkan otput yg cepat. Sampai-Sampai mungkin hingga waktu ini pun pola pikir massa masih sama berkenaan forex.
EBOOK FOREX ZDARMA
Betul bahwa pergerakan nilai currency jauh extra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg kans yang tercipta kenyataannya jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bagi menerima cuan yg besar dalam waktu sebentar terkadang menciptakan seorang trader membuka jual/beli yg kelewat besar. Padahal di balik kans profit yang besar itu tersimpan pula ancaman yg enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat direkomendasikan untuk mematok resiko melalui pengaturan pemanfaatan kapital yang tepat (mengatur nominal lot) bersama pembatasan bahaya yang sinkron (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bagi memperoleh profit dgn cepat membuat banyak trader melupakan perkara yg amat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dlm perasaan saya sekadar ada “untung, laba dengan untung”. Sebagaimana yg saya sampaikan di atas, dalam 3 bulan kesatu pengalaman trading penulis tidak sempat melakukan cut-loss sekalipun. Tak sudah memasung rawan dengan hentikan loss. Padahal tidak ada seorang pun yang dapat tahu persis ke mana harga akan bergerak. Artinya, kita bisa menjumpai tekor bila saja. Antisipasi hendak urusan tsb ialah manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
EBOOK FOREX ZDARMA
Kebanyakan ingin spontan dpt melakukan trading dgn tata cara dengan kata lain bimbingan yg siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Saya dulu amat banyak menghabiskan wkt bagi mengarahkan bermacam ragam metode alias program trading minus meluangkan sekadar masa buat membimbing dasar-dasar trading. Penulis bahkan baru menginterpretasikan sketsa fondasi trend sesudah 2 thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru penulis pelajari setelah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani transaksi trading terlebih sebelum ia paham apa itu trend yg yaitu “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis acap menganalogikan berlatih trading mata uang asing seperti mengarahkan beladiri. Tidak mungkin ada seorang karateka yg langsung menyandang sabuk hitam tanpa pakai melalui proses berlatih yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali jika ia yakni orang bermanfaat yg diangkat selaku anggota kehormatan perguruan tertentu.
EBOOK FOREX ZDARMA
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang sebaiknya melatih ilmu berkaitan trading dari mula yg kompeten dan dgn prosedur yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, merupakan trend, support bersama resistance. Setelah jurangan menguasai ketiga elemen tersebut, barulah pembaca dpt melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, skema harga (price pattern) serta lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan trader merupakan kontan “loncat” ke manual dgn kata lain tata cara trading. Padahal untuk sanggup mengetahui pada kondisi seperti apa sebuah aturan transaksi trading sanggup dipergunakan dgn kata lain tidak, kita wajib mengartikan apa yg menjelma fundamen teknik trading tersebut. Nah, bagi menafsirkan asas pola transaksi trading tersebut, kepingin tidak pengen kita butuh mengerti dulu dasar-dasar trading.
