Saturday, April 20, 2019
EBOOK FOREX TERBARU
Halo, para Trader. Kali ini penulis hendak berceritera tentang perilaku transaksi trading penulis di saat lampau. Masa pada waktu penulis masih berstatus newbie (meskipun waktu ini blm bisa dikatakan expert) di dunia trading forex yg penuh dgn gelora ini.
EBOOK FOREX TERBARU
Saya kenalan foreign exchange di tahun 2005.
Penulis menghabiskan waktu mengajarkan berbagai macam rupa cara analisa bersama transaksi trading dalam waktu extra kurang setahun. Penulis nggak peduli meskipun saat itu penulis masih berstatus sebagai tenaga penjual di sebuah penghubung berjangka. Bakal saya, yang berguna berlatih dulu. Cari konsumen belakangan saja. Toh wkt itu saya tak digaji, sekadar menemukan komisi dari transaksi klien saya, itu pun kalau penulis sukses memperoleh nasabah.
Mampu ditebak, perilaku itu berbuah nasehat beserta nasihat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun semakin betul-betul percaya jika ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menengok kesempatan lain pada diri saya, sehingga akhirnya pada thn 2008 beliau menganjurkan saya untuk menjadi staf market analyst di makelar tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, penulis memberanikan diri bakal transaksi trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di nggak semua bulanan nomor satu saya transaksi trading beneran account, saya menyangka performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di tiga Tiga Puluh hari pertama, penulis sukses membukukan cuan berturut-turut kira-kira 30% dari kapital awal. Walau sudah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup besar buat saya.
EBOOK FOREX TERBARU
Kepercayaan diri penulis bertambah, bahkan berat jumawa.
Penulis merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 30 hari trading itu penulis enggak sudah sekalipun memperbuat cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg penulis lakukan dalam tiga bln tersebut membuahkan profit.
Nahas, di 31 hari ke-4 penulis tidak sanggup mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya menjelaskan diri tidak bisa lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, sehingga kalau ditotal kerugian kami “hanya” lebih kurang 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan pemain yg butuh sampai tertimpa margin call).
Wkt itu penulis menarik kesimpulan sains yang penulis peroleh kurang lengkap. Namun ternyata kekeliruan penulis extra dari itu. Kekeliruan utama saya adalah mindset yang salah bersama cara berlatih yg tak tepat.
Seperti kebanyakan pemain pemula, waktu itu penulis amat pangkal buat menerima hasil akhir yg cepat dan – tentu saja – banyak. Wkt itu foreign exchange digambarkan bagaikan salah satu tipe pencaharian yg menawarkan otput yang cepat. Lebih-Lebih mungkin hingga wkt ini pun mindset publik masih sama mengenai forex.
EBOOK FOREX TERBARU
Betul bahwa pergerakan value currency jauh ekstra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg potensi yg tercipta sebenarnya jauh ekstra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi untuk menemukan profit yg besar dalam masa nggak lama terkadang menciptakan seorang trader membuka jual/beli yg terlampau besar. Padahal di balik peluang laba yang gede itu tersimpan pula ancaman yang enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan untuk mengerem bahaya menggunakan pengaturan pemakaian modal yang tepat (mengatur besaran lot) dengan pembatasan bahaya yang setakar (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bagi menemukan profit dengan cepat menciptakan banyak pemain melupakan hal yang sangat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg penulis lakukan dulu. Dalam pikiran penulis cukup ada “untung, laba beserta untung”. Semacam yang saya sampaikan di atas, dlm 3 bln nomor satu pengalaman transaksi trading penulis tidak tahu melakukan cut-loss sekalipun. Enggak pernah mematok rawan dgn berhenti loss. Padahal enggak ada seorang pun yang mampu tahu persis ke mana value mau bergerak. Artinya, kita sanggup menemukan kerugian bila saja. Antisipasi hendak masalah tersebut merupakan manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
EBOOK FOREX TERBARU
Kebanyakan pengen jitu dpt mengerjakan trading dengan aneka tips dgn kata lain bimbingan yang siap pakai. Itu pun dulu yakni dosa saya.
Saya dulu amat byk menghabiskan wkt utk mengajarkan berbagai sistem atau teknik trading tanpa pakai meluangkan hyn waktu bagi membimbing dasar-dasar trading. Saya terlebih baru mengerti konsepsi panduan trend selepas 2 tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis ketahui sehabis sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani transaksi trading lebih-lebih sebelum ia paham apa itu trend yg adalah “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis terkadang menganalogikan berlatih trading forex seperti mengarahkan beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yang telak menyandang sabuk hitam tidak perlu melalui prosedur belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning & seterusnya, kecuali jika ia merupakan orang signifikan yg diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
EBOOK FOREX TERBARU
Belajar trading pun demikian.
Seseorang sebaiknya mengajarkan keterampilan berhubungan trading dari asal yang kompeten bersama dgn bimbingan yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, ialah trend, support & resistance. Sesudah kamu menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah anda sanggup melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, jenis value (price pattern) & lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan pemain yaitu serta-merta “loncat” ke panduan dengan kata lain bimbingan trading. Padahal untuk bisa mengartikan pd keadaan seperti apa sebuah tips trading sanggup dipergunakan dengan kata lain tidak, kita usah mengerti apa yang menjelma pedoman arahan transaksi trading tersebut. Nah, bakal mengerti pangkal proses trading tersebut, ingin tak hendak kita usah menafsirkan dulu dasar-dasar trading.
