Tuesday, April 2, 2019
FOREX TRADING LEARNING
Halo, para Trader. Kali ini saya bakal berceritera berkaitan perilaku trading saya di saat lampau. Saat momen penulis masih berstatus newbie (meskipun waktu ini blm bisa dikatakan expert) di dunia trading mata uang asing yg penuh dgn gelora ini.
FOREX TRADING LEARNING
Penulis kenalan valuta asing di thn 2005.
Saya menghabiskan waktu memahirkan bermacam ragam macam cara analisa & trading dalam waktu ekstra kurang setahun. Penulis tak concern walau waktu itu penulis masih berstatus sebagai tenaga pemasar di sebuah penghubung penjual berjangka. Bakal saya, yg penting belajar dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh wkt itu saya enggak digaji, sekadar memperoleh komisi dari transaksi pengguna saya, itu pun kalau saya sukses memperoleh nasabah.
Mampu ditebak, perilaku itu berbuah ceramah dan nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun semakin betul-betul percaya k'lo ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menyaksikan kesempatan lain pd diri saya, shg akhirnya pd tahun 2008 beliau menganjurkan saya bagi menjadi staf pasar analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, saya memberanikan diri utk transaksi trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di nggak semua 31 hari kesatu saya trading real account, penulis memandang performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga 31 hari pertama, saya berhasil membukukan keuntungan berturut-turut lebih kurang 30% dari modal awal. Meskipun sudah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup besar buat saya.
FOREX TRADING LEARNING
Kepercayaan diri saya bertambah, bahkan menjurus jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 Tiga Puluh hari transaksi trading itu penulis tidak pernah sekalipun melakukan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yang penulis lakukan dalam 3 bulan tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 saya tidak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis menerangkan diri tak bisa lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, sehingga jika ditotal loss kami “hanya” kira-kira 50% dari modal awal (bandingkan dgn kebanyakan pemain yang butuh sampai terkena margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan sains yg saya peroleh kurang lengkap. Namun nyatanya kesalahan saya ekstra dari itu. Kesalahan utama penulis ialah mindset yang salah beserta petunjuk berlatih yg tak tepat.
Sebagaimana kebanyakan pemain pemula, waktu itu penulis amat fokus bakal menerima hasil akhir yg cepat dengan – puguh saja – banyak. Masa itu foreign exchange digambarkan sebagai salah satu bentuk karier yg menyodorkan hasil yang cepat. Malahan mungkin hingga saat ini pun mindset rakyat masih sama berkenaan forex.
FOREX TRADING LEARNING
Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh extra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga probabilitas yang tercipta benar-benar jauh ekstra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi utk memperoleh profit yang gede dlm wkt nggak lama adakalanya menciptakan seorang trader membuka transaksi yg betul-betul besar. Padahal di balik probabilitas untung yang gede itu tersimpan pula rawan yang nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan buat menyekat ancaman melalui pengaturan pemakaian kapital yang tepat (mengatur nominal lot) & pembatasan ancaman yang sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bagi memperoleh untung dengan cepat menciptakan byk pemain melupakan soal yang amat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yang penulis lakukan dulu. Dalam pandangan saya cukup ada “untung, keuntungan bersama untung”. Sebagaimana yg saya sampaikan di atas, dalam tiga Tiga Puluh hari pertama experiance transaksi trading penulis tidak sempat menjalani cut-loss sekalipun. Tidak sempat memasung ancaman dengan stop loss. Padahal tak ada seorang pun yg dapat tahu persis ke mana price hendak bergerak. Artinya, kita dapat mengalami tekor bila saja. Antisipasi mau urusan tersebut adalah manajemen resiko, yg banyak dilupakan trader.
FOREX TRADING LEARNING
Kebanyakan mau spon-tan dpt memperbuat trading dengan cara alias aneka tips yang siap pakai. Itu pun dulu ialah dosa saya.
Penulis dulu amat byk menghabiskan masa bagi memahirkan beraneka rupa sistem dgn kata lain pola trading nggak pake meluangkan semata-mata wkt bagi melatih dasar-dasar trading. Saya lebih-lebih baru mengerti rencana permulaan trend selesai 2 thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya ketahui sesudah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani trading terlebih sebelum ia mengerti apa itu trend yg yakni “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis kerap menganalogikan belajar transaksi trading foreign exchange serupa mengarahkan beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yg serta-merta menyandang sabuk hitam tanpa menggunakan metode berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali kalo ia yaitu orang bermanfaat yang diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING LEARNING
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang seharusnya mengarahkan keterampilan berhubungan trading dari pangkal yg kompeten dengan dengan bimbingan yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, adalah trend, support dengan resistance. Selepas bro/sis menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah bro/sis sanggup melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, rancang price (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan pemain merupakan langsung “loncat” ke bimbingan atau aneka tips trading. Padahal untuk sanggup mengetahui pada kondisi semacam apa sebuah teknik transaksi trading dapat dipergunakan dgn kata lain tidak, kita usah mengetahui apa yg berubah aturan cara trading tersebut. Nah, utk mengartikan prinsip tips-tips trading tersebut, pengen nggak ingin kita kudu menginterpretasikan dulu dasar-dasar trading.
