Friday, May 3, 2019
APA ITU FOREX COM
Halo, para Trader. Kali ini saya hendak berceritera berhubungan perilaku transaksi trading penulis di saat lampau. Waktu momen penulis masih berstatus newbie (meskipun masa ini belum mampu dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yg penuh dgn gelora ini.
APA ITU FOREX COM
Penulis kenalan forex di thn 2005.
Penulis menghabiskan masa mengajarkan berbagai rupa macam cara ulasan beserta transaksi trading dlm masa lebih kurang setahun. Saya nggak care walau wkt itu saya masih berstatus sbg tenaga penjual di sebuah broker berjangka. Bakal saya, yg signifikan berlatih dulu. Cari pemakai belakangan saja. Toh wkt itu saya nggak digaji, cukup menemukan komisi dari jual/beli klien saya, itu pun kalau penulis berhasil memperoleh nasabah.
Dpt ditebak, perilaku itu berbuah nasehat dan nasihat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun makin lama percaya kalo ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya menyaksikan kesempatan lain pada diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau menganjurkan penulis utk berubah staf market analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri buat trading dengan modal patungan bersama 3 orang teman. Di sebagian bulanan pertama saya transaksi trading real account, saya memikir performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di 3 30 hari pertama, saya sukses membukukan profit berturut-turut kira-kira 30% dari kapital awal. Walaupun udah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn gede bakal saya.
APA ITU FOREX COM
Kepercayaan diri penulis bertambah, malahan mengarah jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 30 hari trading itu penulis tak sempat sekalipun menjalani cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yang saya lakukan dalam tiga bln tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bulan ke-4 penulis tak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya menyampaikan diri enggak mampu lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga bila ditotal tekor kami “hanya” kurang lebih 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan pemain yang usah sampai tersentuh margin call).
Wkt itu saya menarik kesimpulan sains yg penulis peroleh kurang lengkap. Namun nyatanya kesalahan saya ekstra dari itu. Kesalahan utama penulis yaitu mindset yg salah beserta strategi belajar yang tak tepat.
Seperti kebanyakan pemain pemula, masa itu penulis sangat pusat bagi memperoleh hasil yang cepat serta – pasti saja – banyak. Masa itu forex digambarkan selaku salah satu tampilan bisnis yg menyodorkan hasil yang cepat. Malahan mungkin hingga saat ini pun mindset masyarakat masih sama tentang forex.
APA ITU FOREX COM
Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh lebih volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga kans yg tercipta sebenarnya jauh lbh besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat menerima keuntungan yg gede dalam masa singkat kadang-kadang membuat seorang trader membuka transaksi yg betul-betul besar. Padahal di balik kesempatan profit yg besar itu tersimpan pula ancaman yang enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan utk memasung bahaya menggunakan pengaturan penerapan modal yang tepat (mengatur besaran lot) serta pembatasan resiko yg serasi (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk menemukan profit dgn cepat membuat banyak pemain melupakan urusan yang amat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yang saya lakukan dulu. Dalam pikiran penulis hanya ada “untung, profit beserta untung”. Sebagaimana yg saya sampaikan di atas, dlm 3 31 hari pertama pengalaman trading saya nggak pernah menjalankan cut-loss sekalipun. Tidak sempat mengekang resiko dgn berhenti loss. Padahal tidak ada seorang pun yg dapat tahu persis ke mana nilai bakal bergerak. Artinya, kita dpt menerima tekor bilamana saja. Antisipasi akan keadaan tsb ialah manajemen resiko, yang banyak dilupakan trader.
APA ITU FOREX COM
Kebanyakan mau serta-merta sanggup melaksanakan transaksi trading dgn kaidah atau bimbingan yg siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Penulis dulu kelewat banyak menghabiskan waktu buat membimbing berbagai rupa arahan dgn kata lain aneka tips trading tanpa meluangkan sekadar waktu utk mengarahkan dasar-dasar trading. Saya terlebih baru mengetahui draf pegangan trend selepas 2 tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis pelajari sesudah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani trading lebih-lebih sebelum ia mengerti apa itu trend yang ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya acap menganalogikan berlatih transaksi trading mata uang asing seperti mengarahkan beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yang spon-tan menyandang sabuk hitam nggak pake melalui prosedur belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali bila ia ialah orang signifikan yg diangkat selaku anggota kehormatan perguruan tertentu.
APA ITU FOREX COM
Berlatih trading pun demikian.
Seseorang sebenarnya melatih sains berkaitan transaksi trading dari sumber yg kompeten & dgn cara yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, yaitu trend, support serta resistance. Selepas bro/sis menguasai ke 3 elemen tersebut, barulah boss dapat melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, model nilai (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yg dilakukan trader ialah kontan “loncat” ke arahan alias metode trading. Padahal buat mampu menafsirkan pada keadaan semacam apa sebuah program transaksi trading mampu dipergunakan dengan kata lain tidak, kita harus mengetahui apa yg menjelma patokan tata cara trading tersebut. Nah, untuk menafsirkan permulaan prosedur trading tersebut, pengen enggak hendak kita wajib mengartikan dulu dasar-dasar trading.
