Friday, May 31, 2019
BELAJAR FOREX TRADING ONLINE
Halo, para Trader. Kali ini saya hendak berceritera mengenai perilaku transaksi trading saya di waktu lampau. Wkt tempo penulis masih berstatus newbie (meskipun saat ini belom dapat dikatakan expert) di dunia transaksi trading foreign exchange yg penuh dgn gelora ini.
BELAJAR FOREX TRADING ONLINE
Penulis bertemu foreign exchange di tahun 2005.
Saya menghabiskan waktu membimbing beraneka rupa ragam teknik analisa dengan trading dlm masa ekstra kurang setahun. Saya nggak care walau waktu itu saya masih berstatus bagaikan tenaga pemasar di sebuah penghubung penjual berjangka. Buat saya, yang bermakna belajar dulu. Cari pelanggan belakangan saja. Toh masa itu penulis enggak digaji, hyn mendapatkan komisi dari transaksi konsumen saya, itu pun bila penulis sukses memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasihat & nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun semakin bersungguh-sungguh jika ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya melihat kans lain pd diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau menyarankan saya bakal menjelma staf pasar analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, penulis memberanikan diri bagi transaksi trading dengan kapital patungan bersama tiga orang teman. Di nggak semua bulanan pertama penulis trading real account, saya mereken performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bulan pertama, penulis berhasil membukukan profit berturut-turut berkisar 30% dari modal awal. Walau udah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn besar utk saya.
BELAJAR FOREX TRADING ONLINE
Kepercayaan diri penulis bertambah, terlebih cenderung jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 bln transaksi trading itu penulis tak sudah sekalipun melaksanakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yang penulis lakukan dlm tiga bln tersebut membuahkan profit.
Nahas, di Tiga Puluh hari ke-4 penulis tak sanggup mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis menerangkan diri tak sanggup lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, shg bila ditotal loss kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dengan kebanyakan pemain yg kudu hingga terkena margin call).
Wkt itu penulis menarik kesimpulan keterampilan yg penulis peroleh kurang lengkap. Namun ternyata kesalahan saya lbh dari itu. Kesalahan primer saya yaitu pola pikir yang salah dan kaidah belajar yang nggak tepat.
Serupa kebanyakan pemain pemula, masa itu saya kelewat pokok bagi menerima hasil akhir yang cepat beserta – puguh saja – banyak. Wkt itu forex digambarkan selaku salah 1 rupa pekerjaan yang menyodorkan hasil akhir yg cepat. Lebih-Lebih mungkin sampai waktu ini pun pola pikir masyarakat masih sama mengenai forex.
BELAJAR FOREX TRADING ONLINE
Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh extra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg kans yang tercipta sebenarnya jauh extra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat memperoleh keuntungan yang besar dalam masa tdk lama kadang-kadang menghasilkan seorang trader membuka jual/beli yang betul-betul besar. Padahal di balik peluang untung yang besar itu tersimpan pula rawan yg enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat disarankan buat menyekat rawan memakai pengaturan penggunaan modal yang tepat (mengatur besaran lot) & pembatasan bahaya yg sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk mendapatkan keuntungan dgn cepat menghasilkan banyak trader melupakan problem yg sangat mendasar dalam transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yg penulis lakukan dulu. Dlm pendirian saya hanya ada “untung, untung bersama untung”. Seperti yg penulis sampaikan di atas, dalam 3 bulanan nomor satu pengalaman trading penulis tak pernah menjalani cut-loss sekalipun. Enggak tahu menyekat bahaya dgn berhenti loss. Padahal tidak ada seorang pun yang dapat tahu persis ke mana value hendak bergerak. Artinya, kita bisa mendapatkan loss bilamana saja. Antisipasi hendak urusan tersebut adalah manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
BELAJAR FOREX TRADING ONLINE
Kebanyakan hendak telak bisa memperbuat transaksi trading dgn bimbingan atau program yg siap pakai. Itu pun dulu merupakan dosa saya.
Saya dulu betul-betul byk menghabiskan waktu buat mengajarkan berbagai macam arahan atau petunjuk transaksi trading minus meluangkan hanya masa untuk melatih dasar-dasar trading. Penulis sampai-sampai baru mengerti konsep tumpuan trend sehabis dua thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya pelajari sesudah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading terlebih sebelum ia paham apa itu trend yang merupakan “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya kadang kala menganalogikan belajar trading mata uang asing seperti membimbing beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yang telak menyandang sabuk hitam nggak pake menggunakan proses belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dan seterusnya, kecuali kalo ia ialah orang penting yang diangkat sebagai anggota kehormatan perguruan tertentu.
BELAJAR FOREX TRADING ONLINE
Berlatih trading pun demikian.
Seseorang sepatutnya mendidik sains mengenai transaksi trading dari sumber yg kompeten & dengan teknik yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, yakni trend, tahanan bawah & resistance. Sesudah boss menguasai ke 3 elemen tersebut, barulah anda sanggup melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, tipe harga (price pattern) dengan lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan pemain adalah telak “loncat” ke aturan atau bimbingan trading. Padahal buat dapat mengerti pada situasi serupa apa sebuah bimbingan transaksi trading sanggup dipergunakan atau tidak, kita harus menafsirkan apa yg menjelma prinsip metode trading tersebut. Nah, utk mengetahui pangkal tutorial trading tersebut, mau nggak mau kita wajib mengartikan dulu dasar-dasar trading.
