Wednesday, May 15, 2019
EBOOK BELAJAR FOREX PEMULA
Halo, para Trader. Kali ini saya hendak berceritera berhubungan perilaku trading saya di waktu lampau. Masa tempo penulis masih berstatus newbie (meskipun saat ini belom dpt dikatakan expert) di dunia trading foreign exchange yg penuh dgn gelora ini.
EBOOK BELAJAR FOREX PEMULA
Penulis mengenal mata uang asing di thn 2005.
Penulis menghabiskan wkt mengarahkan bermacam rupa variasi cara analisa bersama transaksi trading dalam waktu extra kurang setahun. Penulis tidak peduli meskipun saat itu saya masih berstatus selaku tenaga penjual di sebuah penghubung berjangka. Utk saya, yg penting berlatih dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh wkt itu saya enggak digaji, cuma menerima komisi dari transaksi client saya, itu pun bila penulis berhasil memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah nasihat bersama ceramah panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun semakin benar-benar percaya bila ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya menonton prospek lain pada diri saya, shg akhirnya pada tahun 2008 beliau merekomendasikan penulis bakal berubah staf pasar analyst di calo tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri utk trading dengan modal patungan bersama 3 orang teman. Di tdk semua bln nomor satu saya transaksi trading beneran account, saya menganggap performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga 30 hari pertama, saya berhasil membukukan cuan berturut-turut kira-kira 30% dari kapital awal. Walau udah dibagi empat, sbg fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup besar bagi saya.
EBOOK BELAJAR FOREX PEMULA
Kepercayaan diri saya bertambah, malahan mengarah jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 bulanan transaksi trading itu saya tak sudah sekalipun memperbuat cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yang penulis lakukan dlm 3 30 hari tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 penulis nggak sanggup mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis menerangkan diri nggak mampu lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, shg kalau ditotal loss kami “hanya” kira-kira 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg usah hingga tertimpa margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan keterampilan yg saya peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kekeliruan penulis ekstra dari itu. Kekeliruan esensial penulis adalah pola pikir yang salah bersama arahan berlatih yg enggak tepat.
Sebagaimana kebanyakan trader pemula, masa itu saya kelewat sumber utk memperoleh hasil akhir yang cepat dengan – pasti saja – banyak. Waktu itu valuta asing digambarkan sbg salah satu tipe pekerjaan yg menyodorkan hasil yang cepat. Malahan mungkin sampai masa ini pun pola pikir massa masih sama tentang forex.
EBOOK BELAJAR FOREX PEMULA
Betul bahwa pergerakan nilai currency jauh ekstra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga probabilitas yg tercipta benar-benar jauh extra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi untuk mendapatkan profit yang besar dalam waktu singkat seringkali membuat seorang trader membuka jual/beli yg berlebihan besar. Padahal di balik probabilitas keuntungan yang besar itu tersimpan pula ancaman yang tidak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat direkomendasikan bakal membatasi resiko menggunakan pengaturan pemanfaatan modal yang tepat (mengatur total lot) dengan pembatasan ancaman yang sinkron (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan untuk menemukan cuan dengan cepat menciptakan banyak pemain melupakan keadaan yg amat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yg penulis lakukan dulu. Dlm pendirian penulis sekadar ada “untung, profit & untung”. Semacam yg saya sampaikan di atas, dalam 3 bln pertama pengetahuan transaksi trading saya tidak sudah mengerjakan cut-loss sekalipun. Tak tahu mengerem rawan dgn stop loss. Padahal tak ada seorang pun yg mampu tahu persis ke mana harga hendak bergerak. Artinya, kita bisa menemukan kerugian kapan saja. Antisipasi akan masalah tsb yakni manajemen resiko, yg banyak dilupakan trader.
EBOOK BELAJAR FOREX PEMULA
Kebanyakan pengen spon-tan sanggup menjalani transaksi trading dgn sistem dgn kata lain aneka tips yg siap pakai. Itu pun dulu adalah dosa saya.
Saya dulu kelewat byk menghabiskan masa bagi mengarahkan beraneka ragam arahan alias manual trading tanpa meluangkan cuman masa untuk mendidik dasar-dasar trading. Saya bahkan baru menafsirkan draf aturan trend setelah 2 tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru saya pelajari selesai sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani transaksi trading terlebih sebelum ia mengerti apa itu trend yg yaitu “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis kadang-kadang menganalogikan berlatih transaksi trading valuta asing semacam mendidik beladiri. Tidak mungkin ada seorang karateka yg serta-merta menyandang sabuk hitam tanpa pakai memakai cara berlatih yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dengan seterusnya, kecuali jika ia yakni orang berguna yg diangkat bagaikan anggota kehormatan perguruan tertentu.
EBOOK BELAJAR FOREX PEMULA
Belajar trading pun demikian.
Seseorang sebenarnya memahirkan keterampilan berhubungan trading dari asal yang kompeten serta dgn strategi yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, ialah trend, support dan resistance. Selepas bapak/ibu menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah kamu dapat melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, patron price (price pattern) & lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan trader yaitu tepat “loncat” ke strategi dgn kata lain arahan trading. Padahal bagi sanggup menafsirkan pada status serupa apa sebuah teknik transaksi trading dpt dipergunakan dgn kata lain tidak, kita kudu mengartikan apa yg berubah tumpuan bimbingan trading tersebut. Nah, utk mengartikan tumpuan sistem trading tersebut, kepingin enggak kepingin kita butuh menginterpretasikan dulu dasar-dasar trading.
