Tuesday, May 28, 2019
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Halo, para Trader. Kali ini saya akan berceritera mengenai perilaku trading saya di waktu lampau. Masa momen saya masih berstatus newbie (meskipun saat ini blm dpt dikatakan expert) di dunia trading foreign exchange yg penuh dgn gelora ini.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Penulis kenalan foreign exchange di thn 2005.
Saya menghabiskan masa membimbing beraneka rupa rupa cara studi beserta trading dalam waktu lbh kurang setahun. Penulis nggak care meskipun wkt itu penulis masih berstatus bagaikan tenaga penjual di sebuah penghubung berjangka. Untuk saya, yang krusial belajar dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh masa itu saya tidak digaji, cuma menemukan komisi dari jual/beli konsumen saya, itu pun kalo saya berhasil memperoleh nasabah.
Dpt ditebak, perilaku itu berbuah nasehat dan ceramah panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun lama kelamaan yakin kalau ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menengok prospek lain pada diri saya, sehingga akhirnya pada tahun 2008 beliau menganjurkan penulis bakal berubah staf market analyst di makelar tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri utk trading dengan modal patungan bersama 3 orang teman. Di beberapa 31 hari pertama penulis transaksi trading real account, saya mereken performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bulan pertama, penulis berhasil membukukan untung berturut-turut sekitar 30% dari modal awal. Walaupun udah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup gede untuk saya.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Kepercayaan diri saya bertambah, sampai-sampai cenderung jumawa.
Penulis merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam tiga 30 hari transaksi trading itu saya tidak sudah sekalipun memperbuat cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yang saya lakukan dlm tiga bulanan tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 saya tak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis mengemukakan diri tidak sanggup lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg kalo ditotal tekor kami “hanya” sekitar 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg harus hingga tertimpa margin call).
Waktu itu saya menarik kesimpulan keterampilan yg saya peroleh kurang lengkap. Tapi nyatanya kesalahan penulis ekstra dari itu. Kesalahan esensial penulis adalah pola pikir yang salah dengan proses belajar yg enggak tepat.
Serupa kebanyakan trader pemula, masa itu saya kelewat pusat buat menerima otput yang cepat bersama – tentu saja – banyak. Wkt itu foreign exchange digambarkan bagaikan salah satu bentuk pekerjaan yang menyodorkan hasil akhir yg cepat. Bahkan mungkin hingga saat ini pun mindset masyarakat masih sama mengenai forex.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Betul bahwa pergerakan harga currency jauh ekstra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga peluang yang tercipta emang jauh extra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi utk mendapatkan cuan yg besar dlm masa sebentar seringkali membuat seorang trader membuka jual/beli yang berlebihan besar. Padahal di balik peluang laba yg gede itu tersimpan pula bahaya yg nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat direkomendasikan bagi menyekat resiko memakai pengaturan penerapan kapital yang tepat (mengatur nominal lot) dan pembatasan rawan yg sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bakal memperoleh untung dgn cepat menghasilkan byk trader melupakan keadaan yang sangat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam pandangan saya sekadar ada “untung, laba bersama untung”. Semacam yg saya sampaikan di atas, dalam 3 bln nomor satu pengetahuan transaksi trading saya tak tahu menjalankan cut-loss sekalipun. Nggak pernah membendung rawan dengan stop loss. Padahal tidak ada seorang pun yg dapat tahu persis ke mana value bakal bergerak. Artinya, kita bisa mendapatkan kerugian kapan saja. Antisipasi akan perihal tsb merupakan manajemen resiko, yang banyak dilupakan trader.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Kebanyakan kepingin serta-merta dpt memperbuat trading dgn teknik dgn kata lain manual yang siap pakai. Itu pun dulu adalah dosa saya.
Penulis dulu terlampau byk menghabiskan wkt buat mengajarkan bermacam ragam sistem alias aturan trading tanpa meluangkan sekadar wkt utk memahirkan dasar-dasar trading. Saya terlebih baru mengerti rencana pilar trend sehabis dua tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru saya pelajari selesai sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani trading terlebih sebelum ia paham apa itu trend yang adalah “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya terkadang menganalogikan berlatih transaksi trading mata uang asing sebagaimana melatih beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yg spontan menyandang sabuk hitam minus lewat cara belajar yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali bila ia adalah orang esensial yang diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang semestinya mendidik sains mengenai trading dari pangkal yang kompeten dengan dengan teknik yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, ialah trend, tahanan bawah dan resistance. Sesudah bro/sis menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah bapak/ibu sanggup melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, skema harga (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan pemain ialah telak “loncat” ke kaidah dengan kata lain strategi trading. Padahal utk dpt menafsirkan pd keadaan sebagaimana apa sebuah cara trading sanggup dipergunakan dengan kata lain tidak, kita wajib mengetahui apa yg menjadi dasar bimbingan transaksi trading tersebut. Nah, buat menafsirkan dasar manual transaksi trading tersebut, hendak nggak pengen kita perlu mengerti dulu dasar-dasar trading.
