Saturday, May 25, 2019
PILIH TRADING FOREX ATAU SAHAM
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera berkaitan perilaku trading penulis di wkt lampau. Wkt kala penulis masih berstatus newbie (meskipun masa ini belom dpt dikatakan expert) di dunia transaksi trading foreign exchange yang penuh dengan gelora ini.
PILIH TRADING FOREX ATAU SAHAM
Penulis kenalan valuta asing di tahun 2005.
Saya menghabiskan masa memahirkan bermacam rupa macam cara analisa dan trading dalam masa extra kurang setahun. Penulis enggak peduli walau saat itu saya masih berstatus bagaikan tenaga sales di sebuah makelar berjangka. Bakal saya, yang berarti berlatih dulu. Cari konsumen belakangan saja. Toh wkt itu penulis enggak digaji, cuman memperoleh komisi dari transaksi pemakai saya, itu pun jika saya sukses memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasihat beserta nasihat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun makin lama bersungguh-sungguh bila ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menengok probabilitas lain pada diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau merekomendasikan saya bakal berubah staf pasar analyst di penghubung tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri bagi transaksi trading dengan modal patungan bersama 3 orang teman. Di sebagian 31 hari kesatu saya transaksi trading beneran account, saya berpendapat performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bln pertama, penulis sukses membukukan cuan berturut-turut lebih kurang 30% dari kapital awal. Meskipun sudah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup gede buat saya.
PILIH TRADING FOREX ATAU SAHAM
Kepercayaan diri saya bertambah, terlebih cenderung jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam tiga 31 hari transaksi trading itu penulis nggak sudah sekalipun menjalankan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg penulis lakukan dalam 3 bln tersebut membuahkan profit.
Nahas, di Tiga Puluh hari ke-4 saya tak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya memberitahukan diri enggak bisa lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg kalau ditotal kerugian kami “hanya” sekitar 50% dari modal awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yang mesti hingga tertimpa margin call).
Wkt itu saya menarik kesimpulan sains yang saya peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kekeliruan saya lebih dari itu. Kesalahan primer penulis adalah mindset yang salah & sistem berlatih yg nggak tepat.
Semacam kebanyakan pemain pemula, wkt itu penulis amat fokus utk mendapatkan otput yang cepat bersama – puguh saja – banyak. Masa itu valuta asing digambarkan sebagai salah satu tipe penghidupan yg menawarkan hasil akhir yg cepat. Lebih-Lebih mungkin sampai saat ini pun mindset massa masih sama tentang forex.
PILIH TRADING FOREX ATAU SAHAM
Betul bahwa pergerakan harga currency jauh lbh volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, shg probabilitas yang tercipta kenyataannya jauh lbh besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat memperoleh keuntungan yg besar dalam wkt nggak lama terkadang menciptakan seorang trader membuka jual/beli yg terlampau besar. Padahal di balik probabilitas keuntungan yang gede itu tersimpan pula rawan yg tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat dianjurkan bagi membelenggu ancaman melalui pengaturan pemakaian kapital yang tepat (mengatur besaran lot) beserta pembatasan resiko yg sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bakal menerima keuntungan dengan cepat membuat banyak trader melupakan ihwal yg sangat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam bayangan penulis hyn ada “untung, profit beserta untung”. Semacam yg saya sampaikan di atas, dalam tiga Tiga Puluh hari nomor satu pengalaman trading penulis nggak sudah melaksanakan cut-loss sekalipun. Tidak tahu membelenggu rawan dengan hentikan loss. Padahal tak ada seorang pun yg bisa tahu persis ke mana nilai hendak bergerak. Artinya, kita dpt mendapatkan loss bilamana saja. Antisipasi akan perihal tersebut yakni manajemen resiko, yang banyak dilupakan trader.
PILIH TRADING FOREX ATAU SAHAM
Kebanyakan pengen telak mampu melaksanakan trading dgn strategi alias pola yg siap pakai. Itu pun dulu merupakan dosa saya.
Saya dulu berlebihan byk menghabiskan masa untuk membimbing berbagai ragam strategi alias proses transaksi trading nggak usah meluangkan sekadar masa bagi membimbing dasar-dasar trading. Saya lebih-lebih baru menginterpretasikan sketsa fondasi trend selesai dua tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis ketahui selesai sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yg berani trading terlebih sebelum ia paham apa itu trend yang yakni “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya kerap menganalogikan berlatih trading forex seperti melatih beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yg jitu menyandang sabuk hitam minus lewat prosedur berlatih yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dan seterusnya, kecuali bila ia adalah orang berpengaruh yg diangkat bagaikan anggota kehormatan perguruan tertentu.
PILIH TRADING FOREX ATAU SAHAM
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang sewajarnya mengajarkan ilmu mengenai transaksi trading dari mula yg kompeten beserta dengan langkah yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, yaitu trend, tahanan bawah dan resistance. Selesai kamu menguasai ketiga elemen tersebut, barulah agan dpt melanjutkan ke materi lain semacam indikator teknikal, model harga (price pattern) beserta lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan trader adalah langsung “loncat” ke panduan atau tutorial trading. Padahal bakal bisa mengetahui pada kondisi serupa apa sebuah kaidah trading mampu dipergunakan alias tidak, kita perlu mengartikan apa yg menjadi fondasi sistem transaksi trading tersebut. Nah, bakal menginterpretasikan permulaan tips transaksi trading tersebut, kepingin tidak pengen kita kudu mengartikan dulu dasar-dasar trading.
