Thursday, June 27, 2019
FOREX INDONESIA BANK LOKAL
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera tentang perilaku transaksi trading penulis di masa lampau. Masa ketika saya masih berstatus newbie (meskipun masa ini belum dpt dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yg penuh dengan gelora ini.
FOREX INDONESIA BANK LOKAL
Penulis mengenal mata uang asing di thn 2005.
Saya menghabiskan wkt mengarahkan berjenis-jenis rupa teknik studi beserta trading dlm waktu lebih kurang setahun. Penulis enggak peduli walau saat itu penulis masih berstatus sbg tenaga marketing di sebuah agency berjangka. Bakal saya, yg penting belajar dulu. Cari pemakai belakangan saja. Toh masa itu penulis tidak digaji, cuman mendapatkan komisi dari jual/beli pemakai saya, itu pun kalo penulis berhasil memperoleh nasabah.
Mampu ditebak, perilaku itu berbuah ceramah dan nasihat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun makin lama percaya k'lo ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menengok potensi lain pd diri saya, shg akhirnya pada thn 2008 beliau merekomendasikan saya bakal berubah staf pasar analyst di makelar tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri utk trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di sebagian bulan pertama saya trading beneran account, saya mengira performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bln pertama, penulis sukses membukukan cuan berturut-turut berkisar 30% dari kapital awal. Walau sudah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cukup gede bagi saya.
FOREX INDONESIA BANK LOKAL
Kepercayaan diri penulis bertambah, malahan cenderung jumawa.
Saya merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga 31 hari trading itu saya tak tahu sekalipun memperbuat cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg saya lakukan dalam 3 bln tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 saya enggak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis mengemukakan diri enggak dapat lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga kalo ditotal loss kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan pemain yang usah sampai tertimpa margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan pengetahuan yang penulis peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kekeliruan saya lbh dari itu. Kekeliruan primer saya ialah pola pikir yang salah dengan tata cara belajar yg tidak tepat.
Semacam kebanyakan trader pemula, wkt itu saya amat sumber bakal menerima otput yg cepat dan – pasti saja – banyak. Waktu itu foreign exchange digambarkan sbg salah satu jenis bisnis yang menyodorkan hasil akhir yang cepat. Lebih-Lebih mungkin sampai wkt ini pun pola pikir masyarakat masih dengan berhubungan forex.
FOREX INDONESIA BANK LOKAL
Betul bahwa pergerakan harga mata uang jauh lbh volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, shg kans yang tercipta kenyataannya jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bagi memperoleh cuan yang besar dlm masa tdk lama kadang-kadang membuat seorang pemain membuka jual/beli yang terlalu besar. Padahal di balik potensi untung yang besar itu tersimpan pula bahaya yg enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan untuk mengerem resiko memakai pengaturan pemakaian modal yg tepat (mengatur total lot) dengan pembatasan bahaya yang setakar (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan untuk menemukan profit dengan cepat membuat byk trader melupakan perihal yg sangat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam perasaan penulis sekadar ada “untung, profit bersama untung”. Seperti yg saya sampaikan di atas, dalam tiga bulan nomor satu pengetahuan transaksi trading penulis enggak tahu mengerjakan cut-loss sekalipun. Enggak tahu memasung ancaman dengan stop loss. Padahal tidak ada seorang pun yang dpt tahu persis ke mana nilai akan bergerak. Artinya, kita sanggup menjumpai tekor bila saja. Antisipasi hendak masalah tsb adalah manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
FOREX INDONESIA BANK LOKAL
Kebanyakan kepingin jitu dapat memperbuat trading dgn tips atau sistem yang siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Saya dulu amat byk menghabiskan waktu utk mengajarkan berbagai aneka tips dengan kata lain teknik trading tanpa pakai meluangkan sekadar waktu buat mengarahkan dasar-dasar trading. Saya bahkan baru memahami rencana tumpuan trend selepas 2 tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru saya kenali sesudah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading terlebih sebelum ia paham apa itu trend yg ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis sekali waktu menganalogikan belajar trading forex sebagaimana memahirkan beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yang telak menyandang sabuk hitam nggak usah memakai operasi belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali k'lo ia adalah orang berarti yang diangkat selaku anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX INDONESIA BANK LOKAL
Berlatih trading pun demikian.
Seseorang hendaknya melatih pengetahuan berkaitan transaksi trading dari mula yg kompeten dan dengan petunjuk yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, ialah trend, tahanan bawah serta resistance. Selesai boss menguasai ke 3 elemen tersebut, barulah kamu bisa melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, jenis value (price pattern) bersama lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yg dilakukan pemain ialah kontan “loncat” ke aneka tips dengan kata lain tips trading. Padahal bakal bisa mengartikan pada keadaan seperti apa sebuah manual transaksi trading bisa dipergunakan alias tidak, kita butuh menafsirkan apa yg menjelma aturan proses transaksi trading tersebut. Nah, buat mengartikan pangkal strategi transaksi trading tersebut, hendak enggak ingin kita kudu menafsirkan dulu dasar-dasar trading.
