
FOREX TRADING 60 SECONDS
Halo, para Trader. Kali ini penulis bakal berceritera tentang perilaku transaksi trading saya di waktu lampau. Wkt kala penulis masih berstatus newbie (meskipun saat ini blm sanggup dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang asing yg penuh dgn gelora ini.
FOREX TRADING 60 SECONDS
Penulis mengenal forex di tahun 2005.
Saya menghabiskan waktu mengajarkan beragam ragam teknik analisa dengan trading dlm waktu extra kurang setahun. Penulis tak care walaupun wkt itu saya masih berstatus bagaikan tenaga penjual di sebuah calo berjangka. Bakal saya, yg signifikan berlatih dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh waktu itu saya tidak digaji, hyn mendapatkan komisi dari transaksi klien saya, itu pun bila penulis sukses memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah ceramah serta ceramah panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan benar-benar percaya kalo ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya memandang prospek lain pd diri saya, sehingga akhirnya pd thn 2008 beliau mengusulkan saya utk menjelma staf market analyst di penghubung tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri untuk trading dgn modal patungan bersama tiga orang teman. Di sebagian 31 hari kesatu penulis trading real account, saya mengira performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bulan pertama, penulis berhasil membukukan keuntungan berturut-turut sekitar 30% dari modal awal. Meskipun udah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu sekadar gede utk saya.
FOREX TRADING 60 SECONDS
Kepercayaan diri penulis bertambah, bahkan cenderung jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga bln trading itu saya nggak tahu sekalipun menjalankan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg saya lakukan dlm 3 31 hari tersebut membuahkan profit.
Nahas, di 30 hari ke-4 penulis tak mampu mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis mengemukakan diri tak dapat lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg kalo ditotal tekor kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yg wajib hingga tertimpa margin call).
Waktu itu saya menarik kesimpulan pengetahuan yg penulis peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kekeliruan penulis ekstra dari itu. Kesalahan primer saya yakni pola pikir yang salah & teknik berlatih yg tak tepat.
Sebagaimana kebanyakan pemain pemula, waktu itu saya terlampau pusat bagi mendapatkan hasil akhir yang cepat dan – puguh saja – banyak. Masa itu foreign exchange digambarkan sebagai salah 1 jenis pencaharian yang menyodorkan hasil akhir yang cepat. Malahan mungkin hingga wkt ini pun pola pikir publik masih sama tentang forex.
FOREX TRADING 60 SECONDS

Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh lebih volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga potensi yg tercipta sebenarnya jauh ekstra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bagi memperoleh profit yang besar dalam masa nggak lama terkadang membuat seorang pemain membuka jual/beli yang banget besar. Padahal di balik kesempatan untung yg gede itu tersimpan pula resiko yang enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat dianjurkan bagi membatasi bahaya lewat pengaturan penerapan modal yg tepat (mengatur jumlah lot) beserta pembatasan rawan yg sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk memperoleh profit dengan cepat menghasilkan banyak pemain melupakan masalah yg amat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yang penulis lakukan dulu. Dlm pendirian saya sekadar ada “untung, keuntungan & untung”. Seperti yg penulis sampaikan di atas, dlm 3 bulanan kesatu experiance transaksi trading saya tak sudah memperbuat cut-loss sekalipun. Nggak pernah membelenggu ancaman dengan berhenti loss. Padahal nggak ada seorang pun yg mampu tahu persis ke mana nilai mau bergerak. Artinya, kita mampu menjumpai kerugian kapan saja. Antisipasi hendak kasus tsb merupakan manajemen resiko, yg banyak dilupakan trader.
FOREX TRADING 60 SECONDS
Kebanyakan kepingin langsung dapat memperbuat trading dengan metode dgn kata lain petunjuk yang siap pakai. Itu pun dulu adalah dosa saya.
Saya dulu sangat banyak menghabiskan masa buat mendidik berbagai ragam teknik dgn kata lain petunjuk trading tanpa meluangkan cuma masa untuk mendidik dasar-dasar trading. Penulis bahkan baru memahami tema pedoman trend sehabis 2 thn terjun ke dunia trading, yang sialnya baru saya kenali sehabis sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani transaksi trading bahkan sebelum ia paham apa itu trend yang merupakan “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis kadang-kadang menganalogikan berlatih transaksi trading foreign exchange semacam melatih beladiri. Tidak mungkin ada seorang karateka yang langsung menyandang sabuk hitam tanpa pakai memakai teknik belajar yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning bersama seterusnya, kecuali jika ia yaitu orang berguna yang diangkat sebagai anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING 60 SECONDS
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang sebaiknya memahirkan ilmu berkaitan trading dari pangkal yang kompeten serta dengan langkah yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, ialah trend, support dan resistance. Sehabis anda menguasai ketiga elemen tersebut, barulah agan sanggup melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, model nilai (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yg dilakukan pemain ialah tepat “loncat” ke sistem dgn kata lain langkah trading. Padahal buat sanggup menginterpretasikan pada kondisi semacam apa sebuah aturan transaksi trading mampu dipergunakan dgn kata lain tidak, kita kudu mengetahui apa yg menjelma aturan tutorial trading tersebut. Nah, utk menafsirkan permulaan aturan trading tersebut, kepingin tak mau kita usah menafsirkan dulu dasar-dasar trading.
