Wednesday, June 5, 2019
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Halo, para Trader. Kali ini penulis hendak berceritera mengenai perilaku trading saya di wkt lampau. Masa tatkala saya masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belom dapat dikatakan expert) di dunia trading foreign exchange yg penuh dengan gelora ini.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Saya bertemu foreign exchange di thn 2005.
Saya menghabiskan waktu membimbing berjenis-jenis macam teknik ulasan bersama trading dlm waktu lebih kurang setahun. Saya nggak peduli walau waktu itu saya masih berstatus sbg tenaga sales di sebuah penghubung berjangka. Bagi saya, yg berarti belajar dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh wkt itu penulis tak digaji, cukup menerima komisi dari jual/beli klien saya, itu pun bila saya berhasil memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasehat bersama nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun makin lama percaya jika ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya melihat kesempatan lain pada diri saya, sehingga akhirnya pd tahun 2008 beliau menyarankan penulis buat menjelma staf pasar analyst di broker tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, penulis memberanikan diri bagi trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di beberapa 31 hari nomor satu saya trading real account, saya menyangka performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 31 hari pertama, penulis sukses membukukan untung berturut-turut berkisar 30% dari modal awal. Walau udah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hanya besar buat saya.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Kepercayaan diri penulis bertambah, lebih-lebih mengarah jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga bulanan transaksi trading itu saya tidak sudah sekalipun melaksanakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yang saya lakukan dlm tiga Tiga Puluh hari tsb membuahkan profit.
Nahas, di 30 hari ke-4 penulis tidak mampu mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya mengemukakan diri tak dapat lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg bila ditotal loss kami “hanya” kira-kira 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg usah hingga tersentuh margin call).
Masa itu penulis menarik kesimpulan sains yang saya peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kekeliruan saya lebih dari itu. Kesalahan utama penulis yaitu pola pikir yang salah bersama manual belajar yang tak tepat.
Sebagaimana kebanyakan pemain pemula, wkt itu penulis betul-betul pangkal buat menerima hasil akhir yg cepat & – tentu saja – banyak. Wkt itu forex digambarkan bagaikan salah satu jenis penghidupan yang menyodorkan hasil yang cepat. Terlebih mungkin hingga masa ini pun mindset publik masih sama berhubungan forex.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Betul bahwa pergerakan nilai currency jauh ekstra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg kans yg tercipta benar-benar jauh lbh besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat menemukan untung yang gede dlm masa sebentar terkadang membuat seorang pemain membuka jual/beli yang terlalu besar. Padahal di balik prospek keuntungan yang besar itu tersimpan pula resiko yang nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat dianjurkan buat mengerem ancaman lewat pengaturan pemakaian modal yang tepat (mengatur nominal lot) bersama pembatasan rawan yang sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan buat mendapatkan cuan dgn cepat membuat byk trader melupakan kondisi yang sangat mendasar dalam transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yg penulis lakukan dulu. Dlm bayangan penulis cukup ada “untung, cuan dengan untung”. Seperti yang saya sampaikan di atas, dalam tiga bulan kesatu experiance transaksi trading saya tak sempat melakukan cut-loss sekalipun. Enggak pernah menyekat rawan dgn hentikan loss. Padahal tak ada seorang pun yang sanggup tahu persis ke mana nilai akan bergerak. Artinya, kita mampu mengalami kerugian kapan saja. Antisipasi akan urusan tsb yakni manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Kebanyakan mau spon-tan sanggup memperbuat transaksi trading dgn teknik atau langkah yang siap pakai. Itu pun dulu yakni dosa saya.
Penulis dulu betul-betul byk menghabiskan wkt utk memahirkan beragam teknik atau tips-tips trading tanpa meluangkan hyn waktu bakal membimbing dasar-dasar trading. Penulis bahkan baru menginterpretasikan ide asas trend sehabis 2 thn terjun ke dunia trading, yang sialnya baru saya pelajari selepas sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading terlebih sebelum ia paham apa itu trend yang merupakan “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis sering menganalogikan belajar transaksi trading foreign exchange seperti memahirkan beladiri. Tidak mungkin ada seorang karateka yang tepat menyandang sabuk hitam tidak perlu lewat sistem belajar yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning bersama seterusnya, kecuali bila ia merupakan orang penting yg diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING FIBONACCI RETRACEMENT
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang selayaknya melatih keterampilan berkenaan transaksi trading dari asal yg kompeten & dgn manual yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, ialah trend, tahanan bawah dan resistance. Sesudah kamu menguasai ke 3 elemen tersebut, barulah kamu mampu melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, skema nilai (price pattern) serta lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan pemain adalah tepat “loncat” ke bimbingan dgn kata lain tips-tips trading. Padahal utk dpt menafsirkan pd keadaan semacam apa sebuah tata cara transaksi trading bisa dipergunakan dengan kata lain tidak, kita butuh mengerti apa yg menjelma pijakan proses transaksi trading tersebut. Nah, utk mengartikan patokan arahan trading tersebut, mau tak mau kita mesti mengartikan dulu dasar-dasar trading.
