Saturday, July 13, 2019
FOREX TRADING ON MAC
Halo, para Trader. Kali ini penulis mau berceritera berkaitan perilaku transaksi trading saya di waktu lampau. Waktu ketika penulis masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belom dpt dikatakan expert) di dunia transaksi trading foreign exchange yang penuh dgn gelora ini.
FOREX TRADING ON MAC
Saya bertemu forex di tahun 2005.
Penulis menghabiskan waktu membimbing bermacam-macam variasi cara analisa beserta trading dlm masa lebih kurang setahun. Penulis nggak concern walau waktu itu saya masih berstatus sebagai tenaga marketing di sebuah agency berjangka. Utk saya, yang bernilai belajar dulu. Cari pemakai belakangan saja. Toh waktu itu penulis enggak digaji, semata-mata menerima komisi dari transaksi nasabah saya, itu pun kalo saya berhasil memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah nasihat dengan nasihat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun makin lama bersungguh-sungguh bila ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menyaksikan peluang lain pada diri saya, sehingga akhirnya pd tahun 2008 beliau merekomendasikan saya utk berubah staf market analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri buat trading dgn kapital patungan bersama 3 orang teman. Di tdk semua bulanan pertama penulis transaksi trading beneran account, saya memandang performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bulan pertama, saya sukses membukukan keuntungan berturut-turut sekitar 30% dari modal awal. Walaupun sudah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu semata-mata besar untuk saya.
FOREX TRADING ON MAC
Kepercayaan diri saya bertambah, bahkan miring jumawa.
Saya merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam tiga 31 hari trading itu saya tidak sudah sekalipun melaksanakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yang penulis lakukan dlm 3 bulan tsb membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 saya tidak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis menyatakan diri nggak bisa lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga jika ditotal tekor kami “hanya” kira-kira 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg usah hingga terkena margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan pengetahuan yang penulis peroleh kurang lengkap. Tetapi ternyata kekeliruan saya lbh dari itu. Kesalahan primer saya ialah mindset yg salah dan cara berlatih yang nggak tepat.
Seperti kebanyakan pemain pemula, masa itu saya sangat pokok bakal mendapatkan otput yang cepat & – tentu saja – banyak. Wkt itu mata uang digambarkan sebagai salah 1 bentuk profesi yang menawarkan hasil yg cepat. Bahkan mungkin hingga saat ini pun pola pikir masyarakat masih dengan berkenaan forex.
FOREX TRADING ON MAC
Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh extra volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga probabilitas yang tercipta memang jauh ekstra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat menerima profit yang besar dalam wkt singkat kadang-kadang menciptakan seorang trader membuka transaksi yg banget besar. Padahal di balik probabilitas laba yang gede itu tersimpan pula rawan yang tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat disarankan bakal membatasi ancaman memakai pengaturan penggunaan kapital yg tepat (mengatur besaran lot) beserta pembatasan rawan yang setakar (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk mendapatkan untung dgn cepat menghasilkan byk pemain melupakan urusan yang sangat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam pandangan penulis hyn ada “untung, profit dan untung”. Serupa yg penulis sampaikan di atas, dlm 3 bulan kesatu experiance transaksi trading penulis tidak tahu memperbuat cut-loss sekalipun. Tak tahu membendung ancaman dgn stop loss. Padahal nggak ada seorang pun yg sanggup tahu persis ke mana price mau bergerak. Artinya, kita sanggup mengalami loss bilamana saja. Antisipasi akan hal tsb ialah manajemen resiko, yang banyak dilupakan trader.
FOREX TRADING ON MAC
Kebanyakan ingin spontan mampu melakukan trading dgn metode atau tata cara yang siap pakai. Itu pun dulu ialah dosa saya.
Saya dulu terlalu byk menghabiskan waktu bakal mengarahkan bermacam ragam tata cara dgn kata lain proses transaksi trading tanpa meluangkan semata-mata waktu utk mengarahkan dasar-dasar trading. Saya malahan baru memahami konsepsi fondasi trend sesudah dua tahun terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya ketahui selesai sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading sampai-sampai sebelum ia mengerti apa itu trend yg yaitu “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya sekali waktu menganalogikan berlatih transaksi trading valuta asing semacam memahirkan beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yg telak menyandang sabuk hitam minus melalui cara berlatih yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dengan seterusnya, kecuali bila ia adalah orang berarti yang diangkat sebagai anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING ON MAC
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang selayaknya membimbing pengetahuan mengenai transaksi trading dari mula yg kompeten bersama dgn langkah yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, ialah trend, tahanan bawah dengan resistance. Sehabis kamu menguasai ketiga elemen tersebut, barulah kamu dpt melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, rancang nilai (price pattern) bersama lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan trader merupakan jitu “loncat” ke bimbingan dgn kata lain bimbingan trading. Padahal bagi sanggup menafsirkan pd situasi sebagaimana apa sebuah tutorial transaksi trading dpt dipergunakan alias tidak, kita mesti menginterpretasikan apa yg berubah tumpuan tips-tips transaksi trading tersebut. Nah, untuk mengartikan aturan metode transaksi trading tersebut, hendak nggak hendak kita usah mengartikan dulu dasar-dasar trading.
