Tuesday, August 20, 2019
0 SPREAD FOREX TRADING
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera mengenai perilaku transaksi trading penulis di saat lampau. Waktu saat penulis masih berstatus newbie (meskipun masa ini belum bisa dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yang penuh dgn gelora ini.
0 SPREAD FOREX TRADING
Penulis mengenal mata uang di thn 2005.
Penulis menghabiskan wkt membimbing bermacam ragam rupa cara ulasan bersama transaksi trading dalam waktu lbh kurang setahun. Penulis tak concern walaupun saat itu saya masih berstatus sbg tenaga penjual di sebuah penghubung penjual berjangka. Buat saya, yang bernilai berlatih dulu. Cari client belakangan saja. Toh wkt itu saya enggak digaji, cukup menemukan komisi dari jual/beli pemakai saya, itu pun kalau penulis berhasil memperoleh nasabah.
Dpt ditebak, perilaku itu berbuah nasihat beserta nasihat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun lama kelamaan pasti jika ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya menyaksikan prospek lain pd diri saya, sehingga akhirnya pada tahun 2008 beliau menganjurkan saya utk menjelma staf pasar analyst di broker tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, saya memberanikan diri buat transaksi trading dengan kapital patungan bersama tiga orang teman. Di nggak semua bulan kesatu penulis transaksi trading real account, saya berpendapat performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 31 hari pertama, penulis sukses membukukan laba berturut-turut sekitar 30% dari kapital awal. Walaupun sudah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hanya gede utk saya.
0 SPREAD FOREX TRADING
Kepercayaan diri penulis bertambah, sampai-sampai miring jumawa.
Saya merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 bulanan transaksi trading itu saya tidak tahu sekalipun menjalankan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg penulis lakukan dalam tiga bulanan tsb membuahkan profit.
Nahas, di bulanan ke-4 saya enggak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya penulis memberitahukan diri nggak sanggup lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, sehingga kalau ditotal loss kami “hanya” kira-kira 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan pemain yang harus sampai terkena margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan keterampilan yg penulis peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kesalahan penulis ekstra dari itu. Kesalahan primer penulis merupakan pola pikir yang salah beserta proses berlatih yg nggak tepat.
Serupa kebanyakan trader pemula, masa itu saya kelewat sumber untuk menerima hasil yg cepat dengan – puguh saja – banyak. Wkt itu mata uang digambarkan sbg salah satu tipe profesi yang menyodorkan hasil akhir yg cepat. Lebih-Lebih mungkin hingga waktu ini pun mindset rakyat masih sama berhubungan forex.
0 SPREAD FOREX TRADING
Betul bahwa pergerakan value currency jauh extra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga kesempatan yg tercipta benar-benar jauh extra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bagi menerima cuan yg gede dalam masa nggak lama kadang-kadang membuat seorang pemain membuka jual/beli yang terlampau besar. Padahal di balik kans cuan yg besar itu tersimpan pula ancaman yg tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat direkomendasikan untuk mengerem ancaman lewat pengaturan penggunaan modal yang tepat (mengatur besaran lot) beserta pembatasan resiko yang serasi (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bagi mendapatkan profit dengan cepat membuat byk trader melupakan keadaan yg sangat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yang saya lakukan dulu. Dalam anggapan penulis hyn ada “untung, untung & untung”. Seperti yg penulis sampaikan di atas, dalam 3 30 hari kesatu experiance transaksi trading penulis enggak sempat memperbuat cut-loss sekalipun. Tidak sempat memasung ancaman dengan stop loss. Padahal nggak ada seorang pun yang bisa tahu persis ke mana nilai akan bergerak. Artinya, kita mampu memperoleh tekor bila saja. Antisipasi bakal soal tsb yaitu manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
0 SPREAD FOREX TRADING
Kebanyakan hendak spon-tan dpt melakukan transaksi trading dengan langkah alias program yang siap pakai. Itu pun dulu merupakan dosa saya.
Penulis dulu terlampau byk menghabiskan wkt untuk memahirkan berjenis-jenis cara dengan kata lain langkah trading tidak perlu meluangkan cuma masa bagi melatih dasar-dasar trading. Penulis lebih-lebih baru menginterpretasikan konsep asas trend selesai 2 tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis kenali sehabis sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yg berani trading lebih-lebih sebelum ia mengerti apa itu trend yg ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis sewaktu-waktu menganalogikan belajar transaksi trading mata uang semacam mengajarkan beladiri. Tak mungkin ada seorang karateka yang jitu menyandang sabuk hitam tidak perlu lewat cara berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning dan seterusnya, kecuali jika ia yaitu orang signifikan yang diangkat bagaikan anggota kehormatan perguruan tertentu.
0 SPREAD FOREX TRADING
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang sepantasnya mengarahkan ilmu tentang transaksi trading dari asal yang kompeten beserta dengan cara yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, yaitu trend, tahanan bawah & resistance. Sehabis pembaca menguasai ketiga elemen tersebut, barulah agan sanggup melanjutkan ke materi lain semacam indikator teknikal, tipe nilai (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan trader adalah kontan “loncat” ke tutorial dengan kata lain petunjuk trading. Padahal buat mampu menginterpretasikan pd situasi serupa apa sebuah sistem trading mampu dipergunakan alias tidak, kita usah menginterpretasikan apa yg menjelma patokan bimbingan trading tersebut. Nah, utk mengartikan patokan aneka tips transaksi trading tersebut, ingin enggak hendak kita perlu mengetahui dulu dasar-dasar trading.
