Tuesday, September 24, 2019
FOREX INDONESIA ANDROID
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera berkaitan perilaku transaksi trading saya di masa lampau. Saat momen penulis masih berstatus newbie (meskipun masa ini blm bisa dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yg penuh dengan gelora ini.
FOREX INDONESIA ANDROID
Penulis mengenal mata uang di tahun 2005.
Penulis menghabiskan wkt memahirkan beraneka macam macam teknik analisa bersama transaksi trading dalam waktu lebih kurang setahun. Saya enggak peduli meskipun saat itu saya masih berstatus selaku tenaga pemasar di sebuah pialang berjangka. Bakal saya, yang krusial belajar dulu. Cari konsumen belakangan saja. Toh masa itu saya tak digaji, cuma menerima komisi dari jual/beli pemakai saya, itu pun k'lo penulis berhasil memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah ceramah & nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun makin lama bersungguh-sungguh k'lo ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menengok peluang lain pd diri saya, shg akhirnya pd tahun 2008 beliau mengusulkan saya buat berubah staf pasar analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri utk trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di sebagian Tiga Puluh hari pertama saya trading real account, saya memikir performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bln pertama, saya berhasil membukukan cuan berturut-turut sekitar 30% dari kapital awal. Meskipun sudah dibagi empat, sbg fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn besar buat saya.
FOREX INDONESIA ANDROID
Kepercayaan diri saya bertambah, sampai-sampai berat jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 bulan trading itu saya tak sempat sekalipun melaksanakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg penulis lakukan dalam tiga 31 hari tsb membuahkan profit.
Nahas, di 31 hari ke-4 penulis tidak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya saya memberitahukan diri enggak dapat lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg bila ditotal kerugian kami “hanya” lebih kurang 50% dari modal awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yang mesti hingga tertimpa margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan ilmu yg saya peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kekeliruan saya lebih dari itu. Kekeliruan pokok penulis ialah mindset yg salah dengan aturan berlatih yg tidak tepat.
Seperti kebanyakan trader pemula, waktu itu saya berlebihan sumber untuk mendapatkan otput yg cepat & – pasti saja – banyak. Wkt itu forex digambarkan sbg salah 1 tampilan pekerjaan yang menyodorkan hasil yang cepat. Bahkan mungkin hingga waktu ini pun pola pikir massa masih sama berhubungan forex.
FOREX INDONESIA ANDROID
Betul bahwa pergerakan price currency jauh ekstra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga kans yg tercipta sebenarnya jauh ekstra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat menerima keuntungan yg gede dalam waktu tdk lama adakalanya membuat seorang pemain membuka transaksi yang betul-betul besar. Padahal di balik probabilitas cuan yang besar itu tersimpan pula rawan yang enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat dianjurkan untuk membelenggu resiko menggunakan pengaturan pendayagunaan kapital yg tepat (mengatur jumlah lot) bersama pembatasan ancaman yang pantas (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bakal menerima keuntungan dengan cepat membuat byk pemain melupakan hal yg amat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam anggapan saya sekadar ada “untung, laba dengan untung”. Sebagaimana yg penulis sampaikan di atas, dalam tiga 31 hari pertama pengetahuan transaksi trading penulis nggak tahu menjalani cut-loss sekalipun. Enggak sudah membatasi ancaman dgn berhenti loss. Padahal tidak ada seorang pun yg dpt tahu persis ke mana value bakal bergerak. Artinya, kita dapat menjumpai kerugian bilamana saja. Antisipasi bakal persoalan tersebut adalah manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
FOREX INDONESIA ANDROID
Kebanyakan hendak spontan mampu melakukan transaksi trading dengan tata cara alias panduan yang siap pakai. Itu pun dulu adalah dosa saya.
Penulis dulu amat byk menghabiskan masa bakal melatih berbagai ragam cara alias panduan transaksi trading tanpa meluangkan hyn waktu bagi mengarahkan dasar-dasar trading. Saya bahkan baru mengetahui konsepsi patokan trend sehabis 2 tahun terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis kenali selepas sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani trading bahkan sebelum ia mengerti apa itu trend yg adalah “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya kadang kala menganalogikan belajar trading forex semacam melatih beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yang langsung menyandang sabuk hitam tidak perlu melalui teknik berlatih yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dengan seterusnya, kecuali kalau ia adalah orang bermakna yang diangkat selaku anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX INDONESIA ANDROID
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang seharusnya memahirkan pengetahuan mengenai transaksi trading dari asal yg kompeten bersama dgn aneka tips yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, yakni trend, tahanan bawah bersama resistance. Selesai boss menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah anda dapat melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, rupa harga (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan trader merupakan serta-merta “loncat” ke langkah atau cara trading. Padahal bagi sanggup menginterpretasikan pd keadaan serupa apa sebuah teknik trading bisa dipergunakan atau tidak, kita harus mengetahui apa yg menjadi aturan tips-tips transaksi trading tersebut. Nah, bakal menafsirkan dasar aneka tips transaksi trading tersebut, kepingin enggak kepingin kita wajib mengetahui dulu dasar-dasar trading.
