Thursday, September 5, 2019
FOREX TRADING BLACKHAT
Halo, para Trader. Kali ini penulis mau berceritera mengenai perilaku transaksi trading saya di wkt lampau. Saat pada waktu saya masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belum mampu dikatakan expert) di dunia transaksi trading valuta asing yg penuh dgn gelora ini.
FOREX TRADING BLACKHAT
Saya mengenal foreign exchange di tahun 2005.
Saya menghabiskan wkt melatih beraneka rupa variasi cara studi bersama transaksi trading dlm waktu lebih kurang setahun. Saya enggak care meskipun wkt itu saya masih berstatus bagaikan tenaga sales di sebuah agency berjangka. Bagi saya, yang bernilai belajar dulu. Cari pengguna belakangan saja. Toh wkt itu saya tidak digaji, hanya menerima komisi dari transaksi nasabah saya, itu pun bila saya sukses memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasihat dengan ceramah panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun semakin betul-betul percaya kalau ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menengok kans lain pada diri saya, shg akhirnya pd tahun 2008 beliau menganjurkan penulis bakal menjadi staf market analyst di makelar tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, saya memberanikan diri bakal transaksi trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di beberapa 31 hari kesatu saya transaksi trading beneran account, penulis berpendapat performa transaksi trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bulanan pertama, penulis berhasil membukukan cuan berturut-turut lebih kurang 30% dari kapital awal. Walau sudah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu sekadar besar untuk saya.
FOREX TRADING BLACKHAT
Kepercayaan diri saya bertambah, terlebih miring jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 31 hari transaksi trading itu saya tak pernah sekalipun mengerjakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg penulis lakukan dlm tiga 30 hari tsb membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 saya tidak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis mengemukakan diri nggak bisa lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg kalo ditotal tekor kami “hanya” kurang lebih 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg mesti hingga terkena margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan keterampilan yg penulis peroleh kurang lengkap. Namun ternyata kesalahan penulis extra dari itu. Kekeliruan pokok saya yaitu pola pikir yg salah dan petunjuk berlatih yg nggak tepat.
Serupa kebanyakan pemain pemula, masa itu saya kelewat pokok buat menerima hasil yang cepat & – tentu saja – banyak. Waktu itu mata uang asing digambarkan bagaikan salah satu rupa profesi yang menawarkan otput yang cepat. Bahkan mungkin hingga saat ini pun mindset rakyat masih dengan tentang forex.
FOREX TRADING BLACKHAT
Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh lebih volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg kans yg tercipta memang jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bakal mendapatkan profit yg gede dlm waktu sebentar kadang-kadang menghasilkan seorang trader membuka transaksi yg berlebihan besar. Padahal di balik kans profit yg besar itu tersimpan pula bahaya yang nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan untuk memasung ancaman lewat pengaturan penggunaan modal yg tepat (mengatur nominal lot) dengan pembatasan rawan yang sesuai (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan untuk menerima cuan dgn cepat menciptakan byk pemain melupakan ihwal yang amat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yang saya lakukan dulu. Dlm bayangan saya hyn ada “untung, profit dan untung”. Sebagaimana yg saya sampaikan di atas, dlm tiga 30 hari nomor satu experiance trading saya tak sempat memperbuat cut-loss sekalipun. Nggak pernah memasung bahaya dgn berhenti loss. Padahal enggak ada seorang pun yang dpt tahu persis ke mana harga bakal bergerak. Artinya, kita bisa menerima tekor bila saja. Antisipasi hendak perihal tersebut merupakan manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
FOREX TRADING BLACKHAT
Kebanyakan kepingin kontan bisa menjalankan trading dengan bimbingan dengan kata lain panduan yang siap pakai. Itu pun dulu yakni dosa saya.
Penulis dulu terlampau banyak menghabiskan wkt bagi mendidik berbagai rupa cara atau manual transaksi trading tanpa meluangkan sekadar masa untuk memahirkan dasar-dasar trading. Penulis lebih-lebih baru mengerti sketsa pijakan trend setelah 2 tahun terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya pelajari selepas sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani trading malahan sebelum ia mengerti apa itu trend yang ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis kadang-kadang menganalogikan berlatih transaksi trading forex sebagaimana membimbing beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yg tepat menyandang sabuk hitam nggak pake lewat operasi belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning & seterusnya, kecuali kalo ia yakni orang berpengaruh yang diangkat bagaikan anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING BLACKHAT
Belajar transaksi trading pun demikian.
Seseorang sebenarnya memahirkan keterampilan tentang transaksi trading dari mula yang kompeten serta dengan prosedur yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, adalah trend, tahanan bawah beserta resistance. Selepas agan menguasai ketiga elemen tersebut, barulah jurangan dpt melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, design harga (price pattern) dengan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yg dilakukan pemain merupakan serta-merta “loncat” ke aneka tips atau aturan trading. Padahal bakal bisa mengetahui pada situasi serupa apa sebuah tips trading mampu dipergunakan alias tidak, kita butuh menginterpretasikan apa yg menjadi tonggak strategi trading tersebut. Nah, utk menginterpretasikan pijakan langkah trading tersebut, ingin tidak hendak kita wajib mengerti dulu dasar-dasar trading.
