Saturday, October 12, 2019
BELAJAR TRADING FOREX DI ANDROID
Halo, para Trader. Kali ini saya akan berceritera berkenaan perilaku transaksi trading saya di waktu lampau. Masa kala saya masih berstatus newbie (meskipun wkt ini blm sanggup dikatakan expert) di dunia trading mata uang asing yang penuh dengan gelora ini.
BELAJAR TRADING FOREX DI ANDROID
Penulis kenalan valuta asing di tahun 2005.
Saya menghabiskan waktu melatih berbagai ragam teknik analisa dan transaksi trading dlm waktu ekstra kurang setahun. Saya nggak concern walaupun saat itu saya masih berstatus bagaikan tenaga sales di sebuah penghubung pedagang berjangka. Bakal saya, yg bermanfaat berlatih dulu. Cari pelanggan belakangan saja. Toh waktu itu saya tidak digaji, hanya memperoleh komisi dari transaksi pelanggan saya, itu pun kalau saya berhasil memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah nasihat serta nasehat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun semakin percaya kalau ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya memandang probabilitas lain pd diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau menyarankan penulis buat menjelma staf pasar analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri buat trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di beberapa bulanan pertama penulis trading real account, penulis mengira performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 30 hari pertama, saya sukses membukukan untung berturut-turut sekitar 30% dari modal awal. Walaupun udah dibagi empat, selaku fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn gede utk saya.
BELAJAR TRADING FOREX DI ANDROID
Kepercayaan diri saya bertambah, bahkan condong jumawa.
Saya merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 31 hari transaksi trading itu saya enggak sudah sekalipun mengerjakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg saya lakukan dlm tiga Tiga Puluh hari tsb membuahkan profit.
Nahas, di bulanan ke-4 saya enggak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis menyampaikan diri tidak bisa lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg bila ditotal loss kami “hanya” berkisar 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg kudu sampai tersentuh margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan sains yg penulis peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kekeliruan penulis lebih dari itu. Kesalahan utama penulis adalah mindset yang salah & manual belajar yg tak tepat.
Seperti kebanyakan pemain pemula, masa itu saya amat pusat bakal menerima otput yg cepat & – puguh saja – banyak. Wkt itu foreign exchange digambarkan sebagai salah 1 model pencaharian yang menawarkan otput yang cepat. Terlebih mungkin hingga wkt ini pun mindset masyarakat masih sama mengenai forex.
BELAJAR TRADING FOREX DI ANDROID
Betul bahwa pergerakan price currency jauh extra volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga kesempatan yang tercipta sebenarnya jauh extra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bagi menerima untung yang besar dlm waktu tdk lama terkadang membuat seorang pemain membuka jual/beli yg kelewat besar. Padahal di balik probabilitas untung yang besar itu tersimpan pula rawan yang enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat direkomendasikan buat membelenggu ancaman memakai pengaturan pemanfaatan modal yang tepat (mengatur besaran lot) dan pembatasan ancaman yang sinkron (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bagi menemukan profit dgn cepat membuat byk pemain melupakan masalah yg amat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yang penulis lakukan dulu. Dalam perasaan penulis cuman ada “untung, cuan & untung”. Serupa yang penulis sampaikan di atas, dlm tiga 31 hari pertama pengalaman transaksi trading saya tidak sudah menjalankan cut-loss sekalipun. Tak pernah membendung resiko dgn hentikan loss. Padahal enggak ada seorang pun yang bisa tahu persis ke mana harga akan bergerak. Artinya, kita sanggup menjumpai kerugian bila saja. Antisipasi bakal kasus tsb yakni manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
BELAJAR TRADING FOREX DI ANDROID
Kebanyakan hendak serta-merta dpt melaksanakan transaksi trading dgn sistem alias proses yang siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Saya dulu terlampau byk menghabiskan masa bakal mengarahkan berbagai petunjuk alias proses trading nggak usah meluangkan cuma masa untuk melatih dasar-dasar trading. Saya malahan baru memahami rancangan pegangan trend selepas dua thn terjun ke dunia trading, yang sialnya baru saya pelajari selepas sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani transaksi trading malahan sebelum ia paham apa itu trend yang ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis sewaktu-waktu menganalogikan berlatih trading foreign exchange seperti mengarahkan beladiri. Tak mungkin ada seorang karateka yg kontan menyandang sabuk hitam tidak perlu melalui sistem berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning dengan seterusnya, kecuali kalau ia adalah orang substansial yg diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
BELAJAR TRADING FOREX DI ANDROID
Berlatih trading pun demikian.
Seseorang hendaknya memahirkan keterampilan tentang trading dari pangkal yg kompeten dan dgn cara yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, yakni trend, support serta resistance. Setelah pembaca menguasai ketiga elemen tersebut, barulah bapak/ibu sanggup melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, rupa price (price pattern) serta lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan trader yakni kontan “loncat” ke program atau tata cara trading. Padahal bagi mampu menafsirkan pada kondisi sebagaimana apa sebuah sistem transaksi trading mampu dipergunakan atau tidak, kita harus mengartikan apa yg menjelma patokan teknik trading tersebut. Nah, untuk mengartikan pangkal petunjuk transaksi trading tersebut, pengen enggak kepingin kita harus menafsirkan dulu dasar-dasar trading.
