Saturday, November 16, 2019
BELAJAR FOREX YOUTUBE
Halo, para Trader. Kali ini saya hendak berceritera berhubungan perilaku trading penulis di saat lampau. Masa pada waktu penulis masih berstatus newbie (meskipun wkt ini belom dpt dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yg penuh dengan gelora ini.
BELAJAR FOREX YOUTUBE
Saya kenalan mata uang asing di tahun 2005.
Saya menghabiskan waktu mengajarkan bermacam-macam rupa cara studi & transaksi trading dlm waktu lebih kurang setahun. Penulis enggak care walaupun masa itu saya masih berstatus sbg tenaga sales di sebuah broker berjangka. Utk saya, yg bermanfaat berlatih dulu. Cari konsumen belakangan saja. Toh wkt itu saya nggak digaji, sekadar memperoleh komisi dari transaksi klien saya, itu pun kalo saya sukses memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasihat & nasehat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan yakin bila ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menonton potensi lain pada diri saya, sehingga akhirnya pada thn 2008 beliau merekomendasikan saya bagi menjadi staf market analyst di broker tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri bagi transaksi trading dgn kapital patungan bersama tiga orang teman. Di tdk semua 30 hari pertama penulis trading real account, penulis menganggap performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bulan pertama, saya berhasil membukukan untung berturut-turut lebih kurang 30% dari kapital awal. Walaupun sudah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cuman besar bakal saya.
BELAJAR FOREX YOUTUBE
Kepercayaan diri saya bertambah, terlebih condong jumawa.
Penulis merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga Tiga Puluh hari trading itu penulis nggak sempat sekalipun menjalani cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yang saya lakukan dalam 3 Tiga Puluh hari tersebut membuahkan profit.
Nahas, di 30 hari ke-4 saya enggak sanggup mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya mengemukakan diri tak dapat lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, shg k'lo ditotal kerugian kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yang butuh hingga tersentuh margin call).
Wkt itu penulis menarik kesimpulan ilmu yg penulis peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kekeliruan penulis ekstra dari itu. Kekeliruan esensial saya yaitu pola pikir yg salah bersama teknik belajar yang nggak tepat.
Sebagaimana kebanyakan pemain pemula, wkt itu penulis terlalu pokok bagi menemukan hasil yang cepat dan – tentu saja – banyak. Masa itu mata uang asing digambarkan selaku salah 1 bentuk pencaharian yang menyodorkan otput yang cepat. Lebih-Lebih mungkin hingga wkt ini pun mindset rakyat masih sama tentang forex.
BELAJAR FOREX YOUTUBE
Betul bahwa pergerakan value currency jauh lbh volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga peluang yg tercipta memang jauh lbh besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat mendapatkan cuan yang besar dlm wkt nggak lama terkadang menciptakan seorang pemain membuka jual/beli yg kelewat besar. Padahal di balik probabilitas laba yang gede itu tersimpan pula rawan yang nggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat direkomendasikan untuk menyekat resiko lewat pengaturan penggunaan kapital yg tepat (mengatur besaran lot) & pembatasan rawan yang sesuai (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk mendapatkan profit dgn cepat menghasilkan banyak trader melupakan perkara yang amat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam bayangan saya semata-mata ada “untung, untung bersama untung”. Sebagaimana yg saya sampaikan di atas, dlm 3 30 hari pertama pengetahuan trading penulis tidak sudah menjalankan cut-loss sekalipun. Tidak sempat mengekang rawan dengan hentikan loss. Padahal nggak ada seorang pun yg bisa tahu persis ke mana value akan bergerak. Artinya, kita mampu mengalami loss bilamana saja. Antisipasi bakal keadaan tersebut yakni manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
BELAJAR FOREX YOUTUBE
Kebanyakan pengen kontan bisa melakukan transaksi trading dgn metode atau teknik yg siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Saya dulu berlebihan banyak menghabiskan wkt utk melatih bermacam-macam proses atau petunjuk trading tanpa meluangkan hanya wkt buat memahirkan dasar-dasar trading. Saya terlebih baru menafsirkan rencana permulaan trend selesai 2 tahun terjun ke dunia trading, yg sialnya baru penulis pelajari selepas sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani transaksi trading sampai-sampai sebelum ia mengerti apa itu trend yang merupakan “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis kadang-kadang menganalogikan berlatih transaksi trading forex semacam membimbing beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yg kontan menyandang sabuk hitam tanpa pakai melalui proses berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning bersama seterusnya, kecuali kalau ia merupakan orang bermakna yg diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
BELAJAR FOREX YOUTUBE
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang hendaknya memahirkan keterampilan berhubungan trading dari asal yang kompeten dengan dgn manual yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, ialah trend, support dan resistance. Setelah agan menguasai ketiga elemen tersebut, barulah jurangan mampu melanjutkan ke materi lain semacam indikator teknikal, tipe harga (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan pemain yakni kontan “loncat” ke teknik alias aturan trading. Padahal buat dapat menginterpretasikan pada situasi sebagaimana apa sebuah panduan transaksi trading dapat dipergunakan atau tidak, kita perlu mengartikan apa yang menjadi pijakan tutorial transaksi trading tersebut. Nah, buat mengartikan permulaan pola trading tersebut, pengen tak kepingin kita perlu memahami dulu dasar-dasar trading.
