Wednesday, November 20, 2019
ONLINE STOCK TRADING COMPANIES
Halo, para Trader. Kali ini penulis mau berceritera berkaitan perilaku trading penulis di masa lampau. Wkt kala saya masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belom mampu dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang yang penuh dgn gelora ini.
ONLINE STOCK TRADING COMPANIES
Penulis kenalan valuta asing di thn 2005.
Saya menghabiskan wkt membimbing bermacam rupa ragam cara studi dan transaksi trading dalam waktu lbh kurang setahun. Penulis tak concern walau masa itu saya masih berstatus sebagai tenaga penjual di sebuah agency berjangka. Utk saya, yang berarti berlatih dulu. Cari pengguna belakangan saja. Toh waktu itu penulis tak digaji, cuman menemukan komisi dari jual/beli klien saya, itu pun bila penulis sukses memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah nasehat serta nasihat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun makin lama percaya k'lo ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya menonton kesempatan lain pada diri saya, shg akhirnya pd thn 2008 beliau merekomendasikan saya utk berubah staf pasar analyst di penghubung tersebut. But that’s another story.
Thn 2006, saya memberanikan diri buat trading dengan kapital patungan bersama tiga orang teman. Di nggak semua bulanan pertama penulis transaksi trading real account, penulis berpendapat performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 31 hari pertama, saya sukses membukukan keuntungan berturut-turut lebih kurang 30% dari modal awal. Walaupun sudah dibagi empat, sbg fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cuman gede buat saya.
ONLINE STOCK TRADING COMPANIES
Kepercayaan diri saya bertambah, terlebih cenderung jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 30 hari transaksi trading itu penulis tak sudah sekalipun mengerjakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yg saya lakukan dalam tiga bulanan tsb membuahkan profit.
Nahas, di bln ke-4 saya tak sanggup mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya saya mengumumkan diri enggak bisa lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga k'lo ditotal kerugian kami “hanya” kira-kira 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan pemain yang butuh sampai tersentuh margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan keterampilan yang saya peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kesalahan saya extra dari itu. Kekeliruan primer saya yaitu mindset yang salah dan tips belajar yg tak tepat.
Sebagaimana kebanyakan trader pemula, masa itu saya kelewat pusat bakal menerima hasil yang cepat serta – tentu saja – banyak. Masa itu mata uang asing digambarkan sbg salah satu rupa pencaharian yang menawarkan otput yg cepat. Malahan mungkin sampai masa ini pun mindset publik masih dengan berkenaan forex.
ONLINE STOCK TRADING COMPANIES
Betul bahwa pergerakan price currency jauh lbh volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga kans yg tercipta benar-benar jauh lbh besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bakal menerima profit yg gede dalam wkt kilat adakalanya menciptakan seorang trader membuka jual/beli yg amat besar. Padahal di balik potensi keuntungan yang besar itu tersimpan pula resiko yg tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat direkomendasikan utk mematok ancaman memakai pengaturan penggunaan kapital yang tepat (mengatur nominal lot) beserta pembatasan rawan yang sesuai (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk memperoleh laba dengan cepat membuat byk trader melupakan ihwal yg amat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yang penulis lakukan dulu. Dlm anggapan penulis hanya ada “untung, untung beserta untung”. Sebagaimana yang penulis sampaikan di atas, dlm 3 bulanan pertama experiance trading penulis tak sempat menjalani cut-loss sekalipun. Enggak sudah menyekat bahaya dengan berhenti loss. Padahal tidak ada seorang pun yang mampu tahu persis ke mana harga akan bergerak. Artinya, kita bisa memperoleh tekor bila saja. Antisipasi akan kondisi tersebut merupakan manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
ONLINE STOCK TRADING COMPANIES
Kebanyakan mau spon-tan mampu mengerjakan trading dengan teknik atau teknik yang siap pakai. Itu pun dulu ialah dosa saya.
Saya dulu betul-betul banyak menghabiskan masa buat melatih beraneka macam aneka tips dgn kata lain bimbingan transaksi trading nggak usah meluangkan hanya wkt bagi mendidik dasar-dasar trading. Penulis lebih-lebih baru memahami rancangan fundamen trend sehabis dua thn terjun ke dunia trading, yang sialnya baru penulis ketahui setelah sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani transaksi trading malahan sebelum ia paham apa itu trend yg merupakan “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya acap menganalogikan belajar transaksi trading foreign exchange semacam mengajarkan beladiri. Tak mungkin ada seorang karateka yg serta-merta menyandang sabuk hitam nggak pake memakai prosedur belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dengan seterusnya, kecuali bila ia ialah orang primer yg diangkat sebagai anggota kehormatan perguruan tertentu.
ONLINE STOCK TRADING COMPANIES
Belajar trading pun demikian.
Seseorang semestinya memahirkan pengetahuan berkaitan transaksi trading dari asal yg kompeten & dgn langkah yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, ialah trend, tahanan bawah dengan resistance. Sehabis bapak/ibu menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah bapak/ibu bisa melanjutkan ke materi lain semacam indikator teknikal, jenis price (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan trader adalah telak “loncat” ke proses alias pola trading. Padahal bakal mampu mengartikan pada keadaan seperti apa sebuah panduan trading dapat dipergunakan alias tidak, kita usah mengerti apa yang menjadi fondasi program trading tersebut. Nah, buat mengartikan pijakan kaidah trading tersebut, kepingin enggak mau kita butuh mengetahui dulu dasar-dasar trading.
