Sunday, November 3, 2019
VIDEO CARA BERMAIN FOREX
Halo, para Trader. Kali ini saya bakal berceritera tentang perilaku trading penulis di masa lampau. Waktu ketika saya masih berstatus newbie (meskipun masa ini blm dapat dikatakan expert) di dunia trading foreign exchange yg penuh dgn gelora ini.
VIDEO CARA BERMAIN FOREX
Saya kenalan foreign exchange di thn 2005.
Penulis menghabiskan wkt mendidik bermacam-macam macam cara ulasan bersama trading dalam masa lebih kurang setahun. Penulis tak concern meskipun wkt itu saya masih berstatus bagaikan tenaga sales di sebuah makelar berjangka. Utk saya, yang primer belajar dulu. Cari client belakangan saja. Toh waktu itu penulis tak digaji, hanya menerima komisi dari transaksi pengguna saya, itu pun kalo penulis berhasil memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasihat serta ceramah panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun lama kelamaan bersungguh-sungguh kalau ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya melihat kesempatan lain pd diri saya, shg akhirnya pd tahun 2008 beliau mengusulkan penulis untuk berubah staf pasar analyst di makelar tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri bakal trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di tidak semua bln pertama saya transaksi trading real account, penulis menyangka performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bln pertama, penulis sukses membukukan profit berturut-turut berkisar 30% dari modal awal. Walaupun sudah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hanya besar utk saya.
VIDEO CARA BERMAIN FOREX
Kepercayaan diri penulis bertambah, bahkan condong jumawa.
Saya merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga bln trading itu saya tak sudah sekalipun menjalani cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg saya lakukan dlm 3 bln tsb membuahkan profit.
Nahas, di Tiga Puluh hari ke-4 saya tidak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya mengemukakan diri nggak mampu lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, sehingga bila ditotal kerugian kami “hanya” berkisar 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yg harus hingga tersentuh margin call).
Masa itu saya menarik kesimpulan ilmu yang saya peroleh kurang lengkap. Tapi nyatanya kesalahan saya lebih dari itu. Kesalahan utama penulis adalah mindset yang salah dan tutorial berlatih yg tak tepat.
Serupa kebanyakan pemain pemula, masa itu penulis sangat pangkal buat menerima hasil akhir yg cepat & – pasti saja – banyak. Waktu itu mata uang asing digambarkan bagaikan salah satu tampilan profesi yang menyodorkan hasil akhir yg cepat. Sampai-Sampai mungkin sampai saat ini pun pola pikir massa masih dengan tentang forex.
VIDEO CARA BERMAIN FOREX
Betul bahwa pergerakan value mata uang jauh ekstra volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg kans yang tercipta emang jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi bakal menemukan profit yg gede dalam wkt tdk lama terkadang membuat seorang pemain membuka transaksi yg kelewat besar. Padahal di balik kans laba yang besar itu tersimpan pula rawan yang tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat disarankan bagi membatasi bahaya menggunakan pengaturan pemakaian kapital yg tepat (mengatur besaran lot) & pembatasan resiko yg sinkron (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk menemukan cuan dgn cepat membuat banyak pemain melupakan problem yg amat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dlm pendirian saya hanya ada “untung, profit beserta untung”. Seperti yang penulis sampaikan di atas, dlm 3 bln nomor satu experiance trading saya nggak tahu mengerjakan cut-loss sekalipun. Enggak sudah menyekat resiko dengan hentikan loss. Padahal tak ada seorang pun yg dpt tahu persis ke mana value hendak bergerak. Artinya, kita dapat menemukan loss bilamana saja. Antisipasi bakal kasus tersebut yaitu manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
VIDEO CARA BERMAIN FOREX
Kebanyakan ingin jitu mampu menjalani transaksi trading dgn petunjuk dengan kata lain pola yang siap pakai. Itu pun dulu merupakan dosa saya.
Penulis dulu sangat byk menghabiskan masa bakal memahirkan bermacam-macam teknik alias cara trading nggak usah meluangkan hyn masa buat melatih dasar-dasar trading. Penulis terlebih baru mengartikan ide pangkal trend setelah dua tahun terjun ke dunia trading, yg sialnya baru penulis kenali selesai sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani trading bahkan sebelum ia paham apa itu trend yg ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya sesekali menganalogikan belajar trading mata uang serupa memahirkan beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yg jitu menyandang sabuk hitam minus lewat prosedur belajar yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning & seterusnya, kecuali kalau ia yaitu orang penting yg diangkat selaku anggota kehormatan perguruan tertentu.
VIDEO CARA BERMAIN FOREX
Belajar trading pun demikian.
Seseorang sewajarnya melatih pengetahuan berhubungan trading dari asal yang kompeten dan dengan tips yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar transaksi trading terlebih dahulu, yakni trend, support & resistance. Sesudah bro/sis menguasai ketiga elemen tersebut, barulah jurangan mampu melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, tipe nilai (price pattern) & lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yg dilakukan pemain yakni spontan “loncat” ke tutorial atau panduan trading. Padahal buat bisa mengetahui pada keadaan serupa apa sebuah proses trading bisa dipergunakan alias tidak, kita butuh menafsirkan apa yang menjelma pangkal tips transaksi trading tersebut. Nah, buat mengartikan pedoman teknik transaksi trading tersebut, mau enggak pengen kita butuh memahami dulu dasar-dasar trading.
