Monday, December 30, 2019
FOREX TRADING WITH 3 MOVING AVERAGES
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera berkenaan perilaku trading saya di wkt lampau. Saat momen penulis masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belum sanggup dikatakan expert) di dunia transaksi trading valuta asing yg penuh dengan gelora ini.
FOREX TRADING WITH 3 MOVING AVERAGES
Saya mengenal mata uang asing di tahun 2005.
Saya menghabiskan masa melatih bervariasi ragam cara analisa serta trading dalam masa ekstra kurang setahun. Saya tak care walaupun waktu itu saya masih berstatus selaku tenaga marketing di sebuah pialang berjangka. Bakal saya, yang utama belajar dulu. Cari client belakangan saja. Toh masa itu penulis enggak digaji, hyn mendapatkan komisi dari jual/beli nasabah saya, itu pun bila saya berhasil memperoleh nasabah.
Mampu ditebak, perilaku itu berbuah nasehat dengan nasihat panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan percaya jika ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menengok kans lain pd diri saya, shg akhirnya pada tahun 2008 beliau mengusulkan penulis utk berubah staf pasar analyst di broker tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri bagi trading dgn kapital patungan bersama 3 orang teman. Di tdk semua Tiga Puluh hari pertama penulis transaksi trading real account, saya memikir performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bulanan pertama, penulis sukses membukukan cuan berturut-turut lebih kurang 30% dari modal awal. Walaupun sudah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn gede utk saya.
FOREX TRADING WITH 3 MOVING AVERAGES
Kepercayaan diri penulis bertambah, malahan condong jumawa.
Penulis merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 bulan trading itu saya nggak sempat sekalipun memperbuat cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg penulis lakukan dlm tiga bulan tersebut membuahkan profit.
Nahas, di bulanan ke-4 penulis tidak mampu mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis mengutarakan diri tak mampu lagi mengelola kapital kami. Untungnya sempat profit, sehingga kalo ditotal loss kami “hanya” berkisar 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yang mesti sampai tersentuh margin call).
Waktu itu saya menarik kesimpulan keterampilan yg penulis peroleh kurang lengkap. Tetapi ternyata kekeliruan saya ekstra dari itu. Kekeliruan utama penulis merupakan pola pikir yg salah serta panduan berlatih yang tidak tepat.
Seperti kebanyakan trader pemula, waktu itu saya amat pusat bakal mendapatkan hasil akhir yg cepat serta – pasti saja – banyak. Waktu itu foreign exchange digambarkan sbg salah satu tampilan pencaharian yg menawarkan hasil yg cepat. Malahan mungkin hingga wkt ini pun mindset massa masih sama berhubungan forex.
FOREX TRADING WITH 3 MOVING AVERAGES
Betul bahwa pergerakan price mata uang jauh lebih volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, sehingga potensi yang tercipta emang jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi utk menerima untung yang besar dlm waktu tidak lama kadang-kadang menciptakan seorang pemain membuka jual/beli yang banget besar. Padahal di balik prospek laba yang gede itu tersimpan pula ancaman yang tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa amat dianjurkan untuk mengekang bahaya melalui pengaturan pemakaian kapital yg tepat (mengatur total lot) dan pembatasan ancaman yg sebati (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan untuk memperoleh laba dgn cepat membuat byk pemain melupakan keadaan yang amat mendasar dlm trading ini.
Itu juga “dosa” yang penulis lakukan dulu. Dlm bayangan saya hanya ada “untung, profit beserta untung”. Serupa yg penulis sampaikan di atas, dlm 3 bln nomor satu pengetahuan transaksi trading penulis tak sempat menjalankan cut-loss sekalipun. Tak sempat membendung rawan dgn hentikan loss. Padahal tidak ada seorang pun yang dpt tahu persis ke mana nilai hendak bergerak. Artinya, kita sanggup mendapatkan loss bila saja. Antisipasi bakal perihal tsb ialah manajemen resiko, yg banyak dilupakan trader.
FOREX TRADING WITH 3 MOVING AVERAGES
Selain mindset, banyak juga trader yang melewati prosedur pembelajaran transaksi trading mata uang yg benar.
Kebanyakan kepingin jitu dapat menjalankan trading dgn prosedur alias panduan yg siap pakai. Itu pun dulu ialah dosa saya.
Penulis dulu sangat byk menghabiskan masa buat membimbing beraneka macam proses atau cara trading tanpa meluangkan semata-mata wkt bakal melatih dasar-dasar trading. Saya terlebih baru menginterpretasikan rencana fundamen trend setelah dua thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru penulis kenali sehabis sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yg berani transaksi trading bahkan sebelum ia mengerti apa itu trend yg yaitu “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya kerap menganalogikan belajar trading foreign exchange seperti memahirkan beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yg telak menyandang sabuk hitam tidak perlu memakai sistem berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning dengan seterusnya, kecuali bila ia yaitu orang substansial yang diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX TRADING WITH 3 MOVING AVERAGES
Berlatih transaksi trading pun demikian.
Seseorang sepantasnya mengajarkan pengetahuan berkenaan trading dari asal yang kompeten dan dgn aturan yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, adalah trend, tahanan bawah serta resistance. Selesai bro/sis menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah kamu mampu melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, konstruksi price (price pattern) dan lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan pemain ialah jitu “loncat” ke langkah atau pola trading. Padahal bakal sanggup menginterpretasikan pd situasi serupa apa sebuah tips trading sanggup dipergunakan dgn kata lain tidak, kita wajib mengerti apa yg menjelma tonggak bimbingan trading tersebut. Nah, bakal mengetahui permulaan manual transaksi trading tersebut, ingin enggak kepingin kita butuh memahami dulu dasar-dasar trading.
