Saturday, June 1, 2019
FOREX BROKER INDONESIA TERPERCAYA
Halo, para Trader. Kali ini penulis mau berceritera mengenai perilaku transaksi trading saya di waktu lampau. Saat pada waktu saya masih berstatus newbie (meskipun masa ini blm mampu dikatakan expert) di dunia trading mata uang yang penuh dgn gelora ini.
FOREX BROKER INDONESIA TERPERCAYA
Penulis bertemu mata uang asing di thn 2005.
Saya menghabiskan waktu mendidik bervariasi rupa teknik studi beserta trading dalam waktu ekstra kurang setahun. Saya tidak peduli meskipun waktu itu penulis masih berstatus selaku tenaga sales di sebuah agency berjangka. Buat saya, yang berarti belajar dulu. Cari nasabah belakangan saja. Toh wkt itu penulis nggak digaji, semata-mata menerima komisi dari transaksi client saya, itu pun kalau penulis sukses memperoleh nasabah.
Sanggup ditebak, perilaku itu berbuah nasihat dan nasehat panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun semakin percaya kalo ia salah merekrut orang. Tapi beliau rupanya memandang potensi lain pada diri saya, sehingga akhirnya pada thn 2008 beliau menyarankan penulis bakal menjelma staf pasar analyst di broker tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, saya memberanikan diri buat trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di sebagian bulan kesatu penulis trading real account, saya merasa performa trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bulan pertama, penulis berhasil membukukan profit berturut-turut berkisar 30% dari kapital awal. Meskipun sudah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu cuman besar buat saya.
FOREX BROKER INDONESIA TERPERCAYA
Kepercayaan diri penulis bertambah, bahkan condong jumawa.
Penulis merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dalam 3 bln trading itu saya enggak sudah sekalipun menjalankan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yang saya lakukan dalam tiga bulan tersebut membuahkan profit.
Nahas, di 31 hari ke-4 penulis nggak dapat mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis menjelaskan diri nggak sanggup lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg kalau ditotal kerugian kami “hanya” lebih kurang 50% dari kapital awal (bandingkan dgn kebanyakan trader yang butuh hingga tertimpa margin call).
Wkt itu penulis menarik kesimpulan ilmu yg saya peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kesalahan saya extra dari itu. Kekeliruan esensial saya yakni pola pikir yang salah beserta langkah berlatih yg tak tepat.
Serupa kebanyakan pemain pemula, waktu itu saya berlebihan fokus bakal menemukan hasil yg cepat & – puguh saja – banyak. Wkt itu mata uang asing digambarkan sebagai salah 1 tampilan pekerjaan yg menyodorkan hasil yg cepat. Sampai-Sampai mungkin hingga masa ini pun pola pikir rakyat masih sama berkenaan forex.
FOREX BROKER INDONESIA TERPERCAYA
Betul bahwa pergerakan price mata uang jauh lebih volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, shg potensi yg tercipta sebenarnya jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi untuk mendapatkan profit yg besar dalam waktu tdk lama seringkali menghasilkan seorang pemain membuka jual/beli yg kelewat besar. Padahal di balik peluang profit yang gede itu tersimpan pula bahaya yang tidak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat dianjurkan bakal mengekang rawan lewat pengaturan pemanfaatan kapital yg tepat (mengatur jumlah lot) & pembatasan resiko yg pantas (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan buat menemukan laba dengan cepat membuat banyak trader melupakan masalah yg amat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg penulis lakukan dulu. Dlm pendirian saya cuman ada “untung, profit beserta untung”. Serupa yg penulis sampaikan di atas, dalam 3 31 hari nomor satu experiance trading saya nggak sempat menjalankan cut-loss sekalipun. Tidak tahu menyekat bahaya dgn berhenti loss. Padahal enggak ada seorang pun yg bisa tahu persis ke mana price akan bergerak. Artinya, kita dpt menjumpai tekor kapan saja. Antisipasi akan masalah tsb yaitu manajemen resiko, yang byk dilupakan trader.
FOREX BROKER INDONESIA TERPERCAYA
Kebanyakan kepingin langsung mampu mengerjakan transaksi trading dengan panduan alias cara yang siap pakai. Itu pun dulu adalah dosa saya.
Penulis dulu amat banyak menghabiskan waktu untuk melatih bervariasi proses dengan kata lain metode trading minus meluangkan semata-mata masa bagi mendidik dasar-dasar trading. Penulis bahkan baru memahami sketsa prinsip trend selepas 2 thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya kenali sehabis sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani trading terlebih sebelum ia mengerti apa itu trend yg ialah “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya ada kalanya menganalogikan berlatih trading foreign exchange sebagaimana mengarahkan beladiri. Enggak mungkin ada seorang karateka yang spontan menyandang sabuk hitam minus memakai metode berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning serta seterusnya, kecuali bila ia adalah orang penting yg diangkat bagaikan anggota kehormatan perguruan tertentu.
FOREX BROKER INDONESIA TERPERCAYA
Belajar trading pun demikian.
Seseorang semestinya mendidik ilmu berhubungan transaksi trading dari sumber yang kompeten dan dengan petunjuk yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, merupakan trend, tahanan bawah dan resistance. Setelah pembaca menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah kamu bisa melanjutkan ke materi lain sebagaimana indikator teknikal, reka bentuk value (price pattern) bersama lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan pemain yakni serta-merta “loncat” ke prosedur dgn kata lain cara trading. Padahal utk bisa mengartikan pada situasi sebagaimana apa sebuah kaidah trading dpt dipergunakan atau tidak, kita butuh menginterpretasikan apa yg berubah prinsip aturan transaksi trading tersebut. Nah, bakal mengerti aturan program trading tersebut, hendak tidak ingin kita butuh menginterpretasikan dulu dasar-dasar trading.
