Sunday, June 2, 2019
ONLINE STOCK TRADING AUSTRALIA
Halo, para Trader. Kali ini saya hendak berceritera tentang perilaku trading saya di waktu lampau. Saat tatkala penulis masih berstatus newbie (meskipun waktu ini belum mampu dikatakan expert) di dunia transaksi trading mata uang asing yg penuh dgn gelora ini.
ONLINE STOCK TRADING AUSTRALIA
Saya bertemu foreign exchange di thn 2005.
Penulis menghabiskan wkt mendidik bermacam-macam ragam cara ulasan beserta transaksi trading dlm masa ekstra kurang setahun. Saya nggak peduli meskipun wkt itu saya masih berstatus bagaikan tenaga penjual di sebuah penghubung berjangka. Bagi saya, yg krusial berlatih dulu. Cari konsumen belakangan saja. Toh masa itu penulis enggak digaji, sekadar menemukan komisi dari transaksi client saya, itu pun kalo penulis sukses memperoleh nasabah.
Bisa ditebak, perilaku itu berbuah nasihat dengan ceramah panjang lebar dari supervisor saya dulu. Beliau pun makin lama yakin kalau ia salah merekrut orang. Namun beliau rupanya menonton prospek lain pada diri saya, shg akhirnya pada tahun 2008 beliau menganjurkan penulis buat menjadi staf pasar analyst di agency tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri untuk transaksi trading dengan kapital patungan bersama 3 orang teman. Di tdk semua 31 hari pertama saya trading beneran account, saya berpendapat performa transaksi trading saya “luar biasa”. Mengapa? Di tiga bln pertama, saya sukses membukukan laba berturut-turut lebih kurang 30% dari modal awal. Meskipun sudah dibagi empat, sebagai fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu semata-mata gede utk saya.
ONLINE STOCK TRADING AUSTRALIA
Kepercayaan diri penulis bertambah, sampai-sampai menjurus jumawa.
Saya merasa udah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm tiga bln trading itu penulis nggak sudah sekalipun menjalani cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari jual/beli yang penulis lakukan dalam tiga Tiga Puluh hari tersebut membuahkan profit.
Nahas, di 30 hari ke-4 penulis tidak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut sampai akhirnya saya menyampaikan diri enggak dapat lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg k'lo ditotal kerugian kami “hanya” kurang lebih 50% dari modal awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yang mesti hingga tertimpa margin call).
Waktu itu saya menarik kesimpulan keterampilan yang saya peroleh kurang lengkap. Tapi ternyata kesalahan penulis lbh dari itu. Kekeliruan utama saya ialah pola pikir yang salah dengan strategi belajar yang tidak tepat.
Serupa kebanyakan pemain pemula, waktu itu penulis banget pangkal utk menemukan otput yg cepat dan – puguh saja – banyak. Waktu itu foreign exchange digambarkan sbg salah satu jenis pencaharian yg menawarkan hasil akhir yg cepat. Lebih-Lebih mungkin sampai saat ini pun mindset masyarakat masih dengan berhubungan forex.
ONLINE STOCK TRADING AUSTRALIA
Betul bahwa pergerakan value currency jauh lbh volatile dibandingkan dgn saham.
Misalnya, shg peluang yg tercipta kenyataannya jauh lebih besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi utk mendapatkan profit yg gede dalam wkt kilat adakalanya membuat seorang trader membuka jual/beli yg terlalu besar. Padahal di balik prospek laba yang besar itu tersimpan pula resiko yg tak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat dianjurkan untuk membendung resiko memakai pengaturan pendayagunaan modal yg tepat (mengatur nominal lot) bersama pembatasan resiko yang pantas (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan utk menemukan laba dengan cepat menghasilkan banyak trader melupakan urusan yg amat mendasar dlm transaksi trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam bayangan penulis cuman ada “untung, keuntungan dengan untung”. Sebagaimana yg saya sampaikan di atas, dlm 3 Tiga Puluh hari pertama pengalaman trading saya enggak tahu melakukan cut-loss sekalipun. Enggak tahu memagari resiko dgn stop loss. Padahal tidak ada seorang pun yang bisa tahu persis ke mana value bakal bergerak. Artinya, kita mampu menemukan kerugian bila saja. Antisipasi akan kasus tsb ialah manajemen resiko, yang banyak dilupakan trader.
ONLINE STOCK TRADING AUSTRALIA
Kebanyakan kepingin jitu bisa mengerjakan trading dengan petunjuk atau teknik yg siap pakai. Itu pun dulu yaitu dosa saya.
Penulis dulu kelewat byk menghabiskan masa bakal mengarahkan bermacam ragam teknik atau manual trading nggak pake meluangkan cuma waktu utk mengarahkan dasar-dasar trading. Saya malahan baru menafsirkan ide landasan trend sesudah 2 thn terjun ke dunia trading, yg sialnya baru saya kenali selesai sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada trader yang berani transaksi trading malahan sebelum ia paham apa itu trend yang yakni “nyawa” dari pergerakan harga.
Saya kerap menganalogikan berlatih trading foreign exchange sebagaimana melatih beladiri. Nggak mungkin ada seorang karateka yang serta-merta menyandang sabuk hitam tidak perlu memakai prosedur berlatih yang panjang mulai dari sabuk putih, kuning beserta seterusnya, kecuali bila ia yakni orang krusial yang diangkat sbg anggota kehormatan perguruan tertentu.
ONLINE STOCK TRADING AUSTRALIA
Belajar trading pun demikian.
Seseorang seyogianya memahirkan ilmu tentang trading dari mula yg kompeten bersama dengan tips yg benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, adalah trend, support bersama resistance. Sehabis kamu menguasai ke tiga elemen tersebut, barulah anda sanggup melanjutkan ke materi lain seperti indikator teknikal, pola harga (price pattern) serta lain-lain.
Kebanyakan kekeliruan yang dilakukan trader yaitu jitu “loncat” ke bimbingan alias pola trading. Padahal utk dpt menafsirkan pada situasi semacam apa sebuah tips-tips transaksi trading dapat dipergunakan alias tidak, kita mesti menginterpretasikan apa yang menjadi pangkal teknik trading tersebut. Nah, bagi menafsirkan pijakan pola trading tersebut, pengen enggak mau kita mesti mengartikan dulu dasar-dasar trading.
