Thursday, September 19, 2019
WWW.BELAJAR TRADING FOREX.COM
Halo, para Trader. Kali ini penulis akan berceritera berkaitan perilaku trading penulis di saat lampau. Waktu tatkala saya masih berstatus newbie (meskipun wkt ini blm dpt dikatakan expert) di dunia trading foreign exchange yang penuh dgn gelora ini.
WWW.BELAJAR TRADING FOREX.COM
Penulis mengenal mata uang asing di thn 2005.
Saya menghabiskan waktu membimbing beraneka macam ragam teknik analisa dengan transaksi trading dlm waktu extra kurang setahun. Saya tak care walaupun saat itu penulis masih berstatus sbg tenaga pemasar di sebuah penghubung penjual berjangka. Utk saya, yang berpengaruh berlatih dulu. Cari pengguna belakangan saja. Toh waktu itu penulis nggak digaji, hanya memperoleh komisi dari transaksi client saya, itu pun bila saya berhasil memperoleh nasabah.
Dpt ditebak, perilaku itu berbuah nasehat dan ceramah panjang lebar dari supervisor penulis dulu. Beliau pun lama kelamaan betul-betul percaya kalau ia salah merekrut orang. Tetapi beliau rupanya menyaksikan prospek lain pada diri saya, shg akhirnya pd tahun 2008 beliau menganjurkan penulis untuk berubah staf pasar analyst di calo tersebut. But that’s another story.
Tahun 2006, penulis memberanikan diri bagi trading dengan modal patungan bersama tiga orang teman. Di tidak semua bulan pertama saya transaksi trading real account, penulis menyangka performa trading penulis “luar biasa”. Mengapa? Di 3 bulanan pertama, penulis sukses membukukan profit berturut-turut kira-kira 30% dari modal awal. Walau sudah dibagi empat, bagaikan fresh graduate kala itu perolehan sebesar itu hyn gede buat saya.
WWW.BELAJAR TRADING FOREX.COM
Kepercayaan diri penulis bertambah, malahan cenderung jumawa.
Penulis merasa sudah berada di puncak dunia. Bayangkan, dlm 3 31 hari transaksi trading itu saya enggak tahu sekalipun melaksanakan cut-loss. Catat ya: TIDAK PERNAH. Itu artinya 100% dari transaksi yg saya lakukan dlm 3 bulan tsb membuahkan profit.
Nahas, di bulan ke-4 saya nggak bisa mempertahankan prestasi. Floating loss berlarut-larut hingga akhirnya penulis mendeklarasikan diri enggak mampu lagi mengelola modal kami. Untungnya sempat profit, shg k'lo ditotal loss kami “hanya” kurang lebih 50% dari kapital awal (bandingkan dengan kebanyakan trader yang harus hingga terkena margin call).
Waktu itu penulis menarik kesimpulan keterampilan yang saya peroleh kurang lengkap. Tetapi nyatanya kekeliruan penulis extra dari itu. Kesalahan pokok penulis adalah pola pikir yang salah & strategi berlatih yang tidak tepat.
Semacam kebanyakan pemain pemula, masa itu penulis banget sumber utk mendapatkan otput yang cepat bersama – puguh saja – banyak. Masa itu foreign exchange digambarkan selaku salah satu jenis penghidupan yang menawarkan hasil yang cepat. Sampai-Sampai mungkin sampai saat ini pun pola pikir masyarakat masih sama berkenaan forex.
WWW.BELAJAR TRADING FOREX.COM
Betul bahwa pergerakan harga currency jauh extra volatile dibandingkan dengan saham.
Misalnya, sehingga peluang yang tercipta memang jauh ekstra besar. Di sinilah “racun”-nya. Ambisi buat memperoleh cuan yg gede dlm wkt kilat seringkali membuat seorang trader membuka transaksi yang amat besar. Padahal di balik kans cuan yang besar itu tersimpan pula bahaya yg enggak kalah besarnya. Itulah sebabnya mengapa sangat direkomendasikan untuk mengekang resiko memakai pengaturan pendayagunaan modal yg tepat (mengatur jumlah lot) dan pembatasan bahaya yang serasi (manajemen resiko). Sayangnya, keinginan bagi memperoleh laba dgn cepat membuat byk trader melupakan perihal yg sangat mendasar dalam trading ini.
Itu juga “dosa” yg saya lakukan dulu. Dalam perasaan saya semata-mata ada “untung, profit serta untung”. Semacam yg penulis sampaikan di atas, dlm 3 30 hari nomor satu pengalaman trading penulis tak sempat melakukan cut-loss sekalipun. Tak pernah membendung rawan dgn stop loss. Padahal nggak ada seorang pun yg dapat tahu persis ke mana value bakal bergerak. Artinya, kita bisa menerima kerugian bilamana saja. Antisipasi mau urusan tsb adalah manajemen resiko, yg byk dilupakan trader.
WWW.BELAJAR TRADING FOREX.COM
Kebanyakan ingin serta-merta dapat melaksanakan trading dgn metode dengan kata lain program yang siap pakai. Itu pun dulu adalah dosa saya.
Penulis dulu banget banyak menghabiskan wkt buat mengajarkan berbagai rupa panduan atau kaidah transaksi trading nggak pake meluangkan sekadar waktu utk mengajarkan dasar-dasar trading. Saya bahkan baru mengerti konsepsi tumpuan trend sesudah 2 tahun terjun ke dunia trading, yg sialnya baru penulis pelajari sehabis sempat “terjungkal”. Bayangkan, ada pemain yang berani transaksi trading terlebih sebelum ia mengerti apa itu trend yang yaitu “nyawa” dari pergerakan harga.
Penulis sering menganalogikan belajar trading valuta asing sebagaimana membimbing beladiri. Tidak mungkin ada seorang karateka yang serta-merta menyandang sabuk hitam nggak usah melalui teknik berlatih yg panjang mulai dari sabuk putih, kuning dan seterusnya, kecuali kalo ia yaitu orang utama yang diangkat selaku anggota kehormatan perguruan tertentu.
WWW.BELAJAR TRADING FOREX.COM
Belajar trading pun demikian.
Seseorang sebaiknya membimbing keterampilan berkaitan transaksi trading dari asal yg kompeten beserta dengan manual yang benar juga. Pelajarilah dasar-dasar trading terlebih dahulu, merupakan trend, tahanan bawah bersama resistance. Selesai pembaca menguasai ke 3 elemen tersebut, barulah jurangan dpt melanjutkan ke materi lain serupa indikator teknikal, skema harga (price pattern) dengan lain-lain.
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan pemain yaitu spontan “loncat” ke pola dengan kata lain teknik trading. Padahal untuk mampu mengetahui pd situasi sebagaimana apa sebuah bimbingan trading dapat dipergunakan dgn kata lain tidak, kita harus mengetahui apa yg menjelma landasan proses trading tersebut. Nah, utk mengartikan pilar metode transaksi trading tersebut, pengen enggak mau kita kudu memahami dulu dasar-dasar trading.
